Tingginya Harga Gas Industri Masalah Klasik, Tak Pernah Tuntas

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan tingginya harga gas industri masih menjadi masalah klasik yang harus dicari solusinya
EmitenNews.com - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan tingginya harga gas industri masih menjadi masalah klasik yang harus dicari solusi komprehensif bersama para pelaku industri dan pengelola kawasan industri.
“Masalah gas ini memang menjadi masalah klasik yang terus menerus ada, dan penyelesaiannya tidak pernah tuntas,” katanya saat memberikan sambutan penutupan Musyawarah Nasional IX Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKI) di Jakarta, Rabu (18/6).
Menperin berharap, dengan ditetapkannya kelanjutan HGBT oleh Presiden Prabowo Subianto, proses pelaksanaannya dapat segera diterapkan dengan lebih baik dan menyeluruh oleh industri. Hal ini, sebagai upaya agar persoalan gas tidak berlarut dan tidak menjadi momok bagi industri.
“Saat HKI selalu bertanya bagaimana bisa memastikan bahwa gas itu tersedia, saya akan perjuangkan itu,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Menperin membuka opsi bagi kawasan industri untuk mendatangkan pasokan gas dari luar negeri, dengan harga yang kompetitif. Langkah ini dilakukan sebagai solusi dalam memenuhi kebutuhan energi sektor industri yang terus meningkat dan pasokan gas nasional terbatas.
“Apabila suplai gas nasional dianggap tidak mencukupi, baik kualitas dan harga tidak sesuai dengan regulasi, maka seharusnya HKI atau industri itu bisa diberikan fleksibilitas untuk mendapatkan gas dari sumber-sumber lain, termasuk dari luar negeri, sepanjang memenuhi persyaratan teknis dan regulasi yang berlaku. Yang terpenting adalah menjaga kontinuitas pasokan energi bagi industri agar mereka bisa tetap produktif dan efisien,” jelasnya.(*)
Related News

PiIar Infrastruktur Industri: Motor Hilirisasi Pasar Modal RI di ASEAN

Grup Astra (ACC) Gandeng 10 Brand Otomotif

UMKM Fashion Bandung Naik Kelas, Tembus Pasar Internasional

Soal Penempatan dana Rp200 Triliun, OJK Ingatkan Bank Tetap Hati-Hati

Pemerintah Godok Insentif Penarikan Dolar WNI dari Luar Negeri

Sektor Pertanian Serap 28,53 Persen Tenaga Kerja di Kuartal II