Leverage Meningkat: Fitch memperkirakan net leverage tahun 2022 (net debt/EBITDA) (2021: 1,0x) sebagian besar tetap stabil, didukung oleh pendapatan yang lebih tinggi dari bisnis hulu yang diuntungkan dari harga minyak yang tinggi meskipun belanja modal besar dan penyebaran distribusi gas yang lebih sempit. Kami memperkirakan EBITDA akan meningkat menjadi USD828 juta pada tahun 2022 (2021: USD788 juta). Fitch memperkirakan net leverage PGN akan meningkat menjadi sekitar 3,0x pada 2024 dan 4,1x pada 2025 karena rencana belanja modal yang besar.

 

Operasi Hulu Lemah: Profil operasi anak perusahaan hulu yang dimiliki sepenuhnya oleh PGN, PT Saka Energi Indonesia (B+/Negatif), masih lemah dengan umur cadangan terbukti empat sampai lima tahun produksi. EBITDA Saka akan meningkat menjadi sekitar USD330 juta pada tahun 2022 karena harga minyak yang tinggi, tetapi kemudian menurun setiap tahun menjadi sekitar USD100 juta-200 juta per tahun hingga tahun 2025, dengan asumsi penurunan produksi karena menipisnya cadangan dan asumsi harga minyak jangka panjang yang lebih rendah. Fitch mengharapkan Saka membutuhkan dukungan PGN untuk membayar utang luar negeri - US$405 juta dalam bentuk wesel yang jatuh tempo pada 2024.