EmitenNews.com - PT Bank Mandiri Tbk mencatat volume transaksi konversi valas dengan negara lain dengan menggunakan mata uang lokal (Local Currency Settlement/LCS) telah mencapai USD122,63 juta. Volume itu merupakan akumulasi dari Januari hingga 11 Februari 2022.


Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, pada acara Side Event Presidensi G20 Indonesia di Jakarta, Rabu (16/2) menyebut volume transaksi LCS senilai USD122,63 juta itu berasal dari 895 transaksi.


Volume transaksi LCS tersebut terdiri atas 9,8 juta dolar AS dengan Malaysia, 800 ribu dolar AS dengan Thailand, 27,6 juta dolar AS dengan Jepang, dan 84,4 juta dolar AS dengan Tiongkok.


"Tren ini akan sangat progresif pada tahun 2022. Apalagi jika melihat capaian kami di tahun 2021," ujarnya.

Jika dibandingkan dengan tahun 2021 yang sebesar Rp495,64 triliun dengan 5.351 transaksi, capaian volume transaksi LCS pada tahun ini sangat signifikan mengingat tahun 2022 belum genap dua bulan.


Namun, Darmawan menjelaskan sejak tahun 2018 tren transaksi LCS memang kian meningkat seiring dengan penerimaan dan kebutuhan pasar, baik dari segi volume maupun frekuensi.


Pada tahun 2018, volume transaksi LCS tercatat 6,73 juta dolar AS dengan frekuensi 112 transaksi, kemudian pada tahun 2019 sebesar 52,28 juta dolar AS dengan 493 transaksi, dan di tahun 2020 mencapai 182,99 juta dolar AS dengan 1.657 transaksi.


Maka dari itu, ia menegaskan pihaknya akan terus mendorong sektor, usaha, hingga wilayah untuk bisa bertransaksi menggunakan LCS guna mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS.


"Kalau dilihat memang masih banyak sektor dan usaha yang belum memanfaatkan LCS ini," tuturnya.(fj)