Transaksi Lesu, IHSG Berpotensi Lanjutkan Tren Koreksi
Papan perdagangan di Bursa Efek Indonesia yang menunjukkan kondisi IHSG sedang mengalami koreksi. Foto/Rizki EmitenNews
EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan pelemahan pada penutupan Jumat (7/6), dikisaran 6.897,950 dengan minus 1,103 persen. Pembentukan Three black crows didukung pelebaran negative slope MACD menjadi indikasi bearish continuation.
Dengan demikian, IHSG berpotensi melanjutkan koreksi di gap area 6.860-6.880 pada perdagangan hari ini, Senin, Juni 2024. "Pekan ini akan sangat padat dengan rilis data penting perlu diperhatikan oleh investor,” tulis riset Phintraco Sekuritas.
Pekan lalu, rata-rata frekuensi transaksi selama sepekan turun sebesar 17,94% menjadi 927 ribu kali transaksi dari 1,13 juta kali transaksi pada pekan sebelumnya. Rata-rata volume transaksi harian juga mengalami penurunan sebesar 23,82% menjadi 15,79 miliar lembar saham dari 20,73 miliar lembar saham pada pekan lalu.
Rata-rata nilai transaksi harian pekan ini turut mengalami perubahan signifikan sebesar 42,69%, menjadi Rp10,39 triliun dari Rp18,12 triliun pada pekan sebelumnya.Dari global, rilis data suku bunga The Fed pada (13/6), yang diperkirakan tetap di level 5.50%. Selain itu, pidato dari The Fed juga diharapkan memberikan gambaran mengenai kemungkinan pemangkasan suku bunga pada September 2024.
Di sisi lain, data inflasi Amerika yang akan dirilis pada (12/6) diperkirakan stabil di 3.40%. Inflasi yang terkendali ini dapat memperbesar peluang pemangkasan suku bunga di bulan September. Selain itu, Inggris menantikan rilis data GDP bulan April 2024 yang diperkirakan tumbuh ke level 0.70%.Dari regional, pasar menantikan keputusan suku bunga Jepang yang diperkirakan tetap di level 0.10%.
Rilis data GDP Growth Annualized Final kuartal pertama juga diantisipasi, dengan perkiraan penurunan ke level -0.20% dari kuartal sebelumnya yang berada di 0.40%. Selain itu, inflasi di China untuk bulan Mei 2024 diperkirakan tetap stabil di level 0.30%.
Di dalam negeri, rilis data penjualan ritel diperkirakan akan menunjukkan pertumbuhan ke level 11% dari bulan sebelumnya yang berada di 9%. Data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) juga diperkirakan tetap stabil dalam zona optimis (>100), dengan kemungkinan tumbuh terbatas pada bulan Mei ke level 128 dari 127.70 pada April.
Saham-saham yang dapat diperhatikan pada Senin (10/6) menurut Phintraco Sekuritas meliputi AKRA, INDY, ISAT, ASSA, NCKL dan JPFA
Related News
IHSG Akhir Pekan Ditutup Naik 0,77 Persen, Telisik Detailnya
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha