EmitenNews.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa transisi menuju ekonomi rendah karbon dan dekarbonisasi menghadirkan peluang sekaligus tantangan.


"Memberi peluang karena ekonomi rendah karbon dapat mengkatalisasi pertumbuhan pasar, meningkatkan kesempatan kerja di sektor berkelanjutan, dan mendukung transformasi sektor energi global. Namun juga ada tantangan karena besarnya pembiayaan yang diperlukan untuk mengubah ekonomi berbasis fosil," katanya saat menghadiri acara Governors Roundtable Meeting AIIB secara virtual pada Rabu (26/10).


Sebagai Presidensi G20 tahun ini Indonesia telah mempromosikan agenda energi transisi yang berkelanjutan, termasuk dengan mengembangkan kerangka keuangan transisi. "Kami telah mengumumkan mekanisme transisi energi kami selama COP26 di Glasgow,” terang Menkeu.


Ia menjelaskan bahwa platform Energy Transition Mechanism (ETM) dirancang untuk mempercepat penghentian pembangkit listrik tenaga batubara dan mempromosikan pengembangan energi terbarukan. Melalui platform ini diharapkan dapat memperoleh skema pembiayaan yang tepat dan pendekatan transisi yang menguntungkan baik bagi masyarakat, ekonomi regional serta lingkungan.


"Kami sekarang bekerja dengan mitra pembangunan kami termasuk MDB melalui country platform ETM kami untuk mengimplementasikan program dan mengumumkan proyek percontohan yang dipilih dalam KTT G20 pada bulan November," sambung Menkeu.


Karenanya Indonesia sangat mengharapkan partisipasi dari AIIB dalam program ini. Dalam hal ini menurut Menkeu MDB termasuk AIIB perlu berkolaborasi dan mendukung transisi ekonomi global yang tertib dan terjangkau menuju keberlanjutan.


AIIB perlu mendorong perkembangan iklim dan keselarasan instrumen keuangan yang berkelanjutan termasuk instrumen pasar modal yang berkelanjutan serta fasilitas pengurangan risiko. AIIB juga harus dapat memberikan bantuan teknis untuk membantu klien mempersiapkan proyek yang visibel sehingga dapat dibiayai oleh bank.


Untuk itu AIIB perlu terus membangun keahlian dan kapasitas internal termasuk menambah jumlah tenaga ahli dan staf di bidang ini. "Kami berharap dapat melihat lebih banyak komitmen dari AIIB untuk mendukung anggota dalam program transisi energi dan ingin melihatnya tercermin dalam revisi berkelanjutan dari strategi sektor energi AIIB,” demikian Menkeu.(fj)