EmitenNews.com—Produsen pelat baja PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDST) meraih penjualan bersih senilai Rp1,95 triliun di kuartal III/2022. Capaian itu meningkat 74,86% year on year dibandingkan periode sama tahun lalu senilai Rp1,11 triliun.


Kontribusi terbesar penjualan berasal dari produk pelat lokal senilai Rp1,45 triliun, disusul pelat ekspor Rp418,39 miliar, dan produk waste Rp85,81 miliar.


Dari sisi beban pokok juga ikut terdongkrak 54,84% YoY menjadi Rp1,60 triliun, yang sebagian besar berasal dari biaya pemakaian bahan baku senilai Rp1,52 triliun, dan beban pabrikasi Rp94,98 miliar, sebagaimana tersaji di laporan keuangan GDST, dikuitip Kamis (3/11/2022).


Beban penjualan dan umum-administrasi masing-masing membengkak menjadi Rp37,01 miliar, dan Rp55,40 miliar, meskipun beban pendanaan dan lain-lain menyusut masing-masing menjadi Rp21,70 miliar, dan Rp9,5 juta.


Setelah hitungan pajak, maka GDST mampu membalikkan rugi yang dicapai periode sama tahun lalu di angka Rp20,73 miliar, menjadi laba periode berjalan senilai Rp217,03 miliar. Adapun kinerja tersebut membuat laba per saham dasar perseroan menjadi Rp25,55, dari sebelumnya rugi per saham Rp2,44.


Dari sisi neraca, total aset GDST tumbuh 31,61% menjadi Rp2,08 triliun, dari akhir 2021 senilai Rp1,58 triliun. Kewajiban pembayaran atau liabilitas membengkak 35,24% menjadi Rp1,07 triliun, sedangkan modal tumbuh 27,95% di level Rp1 triliun.


Hingga 30 September 2022, perseroan menerima kas dari pelanggan sejumlah Rp1,87 triliun, yang sebagian besar digunakan untuk membayar pemasok dan karyawan sehingga kas bersih dari aktivitas operasi tersisa menjadi Rp191,75 miliar.

GDST tampak menggunakan kas untuk investasi jangka pendek sebesar Rp208,06 miliar, serta mendapatkan penambahan utang bank senilai Rp20,33 miliar. Alhasil sisa saldo kas di akhir periode September 2022 mencapai Rp2,13 miliar.