EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak negatif. Para investor akan menunggu penetapan suku bunga Bank Indonesia (BI) hari ini. Berdasar konsensus, BI akan menetapkan suku bunga naik 25 basis points (bps).
Selanjutnya, berpeluang untuk bergerak positif. Pasalnya, mata uang rupiah diperkirakan menguat. ”IHSG akan bergerak pada rentang support 6.930, dan resisten 7.005,” tutur Alwin Rusli, Research Analyst Reliance Sekuritas Indonesia, Rabu (23/6).
Saat ini, IHSG membentuk candle hitam. Itu membuat IHSG kembali diperdagangkan di bawah level 7.000, ditutup di bawah MA 5, dan MA 80. Kondisi itu, juga didukung indikator stochastic kembali mengalami dead cross. Beberapa saham memiliki potensi naik perdagangan hari ini yaitu STAA, ICBP, PTBA, CPIN, AMRT, INDF, dan AGII.
Kemarin IHSG minus 0,85 persen menjadi 6.984,31. Sektor-sektor penyebab koreksi indeks yaitu industri dasar melepuh 1,71 persen, keuangan menukik 1,45 persen, dan teknologi anjlok 1,22 persen. Investor asing tercatat membukukan net sell Rp225,59 miliar, dengan saham-saham paling banyak dijual yaitu BBRI, ANTM, dan BBNI.
Kemudian bursa saham Amerika Serikat (AS), penurunan kembali menyerang indeks-indeks. Pasalnya, Chairman The Fed mengatakan berkomitmen penuh untuk mengendalikan inflasi walau berpotensi menjadi resesi. Bursa Asia pagi ini diperdagangkan di zona hijau. Indeks Nikkei naik 0,7 persen, dan indeks Kospi surplus 0,3 persen. (*)
Related News

Wall Street Perkasa, IHSG Jeblok

Koreksi! IHSG Menuju Level 8.000

IHSG Konsolidatif, Bungkus Saham ENRG, HRTA, dan AMRT

SD Darmono Terima Penghormatan Khusus di GPA 2025

Kejar Pertumbuhan 8 Persen, Butuh Infrastuktur Rp10.303 Triliun

IHSG Ditutup Anjlok 0,77 Persen, 9 Sektor Pemicunya