EmitenNews.com - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara Kamis (07/07) melakukan penandatanganan penanda aset untuk dua aset negara yang dibiayai dengan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk syariah. Kedua aset itu adalah pembangunan underpass Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) sepanjang 1,3 kilometer dan pembangunan jalur kereta api Bandara NYIA sepanjang 5,5 kilometer.
“Ini menjadi bagian yang menghubungkan dan membuat konektivitas menjadi lebih baik bagi Bandara NYIA,” ungkap Wamenkeu kala memberikan sambutan pada acara yang berlangsung di Yogyakarta tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Wamenkeu menerangkan bahwa untuk memenuhi kebutuhan yang besar atas pembangunan infrastruktur bagi seluruh masyarakat di Indonesia, pembiayaan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) menjadi pembiayaan kreatif yang dapat diandalkan.
“Kalau kita menunggu dulu sampai dengan bisa dikumpulkan uang pajaknya, maka mungkin belum terbangun sekarang. Tapi karena kita menerbitkan SBSN, kita mendapatkan uang dari investornya sekarang, kita bangun sekarang. Sehingga kita bisa melakukan pembangunan saat ini dan tentu nanti akan memberi manfaat yang maksimal bagi masyarakat,” jelas Wamenkeu.
Suahasil menambahkan bahwa pembiayaan SBSN ini merupakan mekanisme pembiayaan dalam APBN yang menggunakan hukum syariah. Sehingga ketika diterbitkan harus ada kegiatan dan proyek yang jelas menjadi underlyingnya.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Luky Alfirman yang juga hadir dalam acara tersebut menambahkan, penerbitan SBSN untuk pembiayaan proyek infrastruktur telah dimulai tahun 2013.
Luky menyebut sampai tahun 2022 ini telah mencapai total Rp175,38 triliun yang digunakan untuk membangun 4.247 proyek pada 13 Kementerian/Lembaga dan tersebar di 34 provinsi.(fj)
Related News

AllianzGI dan Standard Chartered Hadirkan Reksa Dana Saham Unggulan

Danantara Terima Pra Studi Kelayakan Proyek Hilirisasi Senilai Rp618T

Bank Sentral EMEAP Perkuat Sinergi Hadapi Dampak Perang Tarif

Menkeu Klaim Pengelolaan Fiskal Makin Akuntabel, Efektif dan Berdampak

Uang Beredar (M2) Tumbuh 6,5 Persen pada Juni 2025

Harga Emas Antam Loncat Lagi Rp24.000 per Gram