EmitenNews.com - Perusahaan properti group Lippo, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) hingga sembilan bulan pertama 2021, masih menanggung rugi periode berjalan Rp581,42 miliar. Jumlah itu menyusut dari periode sama tahun sebelumnya Rp2,22 triliun.

 

Merujuk data laporan keuangan LPKR, Senin (1/11/2021). Hingga 30 September 2021, pendapatan neto LPKR naik jadi Rp10,75 triliun dari periode sama tahun sebelumnya Rp7,49 triliun.

 

Emiten properti itu membukukan beban pokok pendapatan senilai Rp6,28 triliun atau naik dari sebelumnya Rp4,27 triliun. Sehingga laba bruto di kuartal III 2021 tercatat Rp4,46 triliun atau lebih tinggi dari posisi tahun sebelumnya Rp3,22 triliun.

 

Laba usaha LPKR tercatat Rp1,80 triliun berbalik arah dari rugi usaha sebelumnya Rp622,88 miliar. Namun, perseroan harus menanggung beban keuangan yang membengkak jadi Rp1,89 triliun dari sebelumnya hanya Rp1,17 triliun. Sehingga rugi sebelum pajak tercatat Rp76,44 miliar turun sangat signifikan dari Rp2,02 triliun.

 

Beban pajak LPKR di kuartal III 2021 juga melonjak jadi Rp504,97 miliar dari sebelumnya hanya Rp200,53 miliar. Dengan begitu maka rugi per saham dasar LPKR tercatat Rp8,10 per lembar turun dari sebelumnya Rp33,16 per lembar saham.

 

Adapun posisi aset  LPKR per 30 September 2021 senilai Rp63,06 triliun atau naik signifikan dari sebelumnya Rp51,86 triliun di akhir 2020. Pertumbuhan ini dikontribusi oleh ekuitas tercatat Rp22,71 triliun atau turun dari sebelumnya Rp23,57 triliun.

 

Adapun untuk liabilitas atau hutang LPKR tercatat Rp40,35 triliun atau melonjak dari Rp28,29 triliun. Lonjakan liabilitan sebesar 43 persen itu disebabkan,Konsolidasi LMIR Trust dengan rincian utang Obligasi meningkat sebesar Rp6.273 miliar, utang Bank Jangka Panjang meningkat sebesar Rp2.604 miliar,  liabilitas Keuangan Jangka Panjang Lainnya meningkat sebesar Rp620 miliar, pendapatan Ditangguhkan meningkat sebesar Rp555 miliar dan penambahan Liabilitas Sewa sebesar Rp1,916 triliun sebagai akibat perubahan masa sewa dengan First Reit.

 

Sementara untuk posisi keuangan emiten yang juga sangat penting adalah kas dan setara kas akhir periode LPKR yang terkumpul sebesar Rp4,89 triliun atau mengalami pertumbuhan dari sebelumnya Rp3,71 triliun.