EmitenNews.com - Indeks harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini akan menyusuri zona merah. Kondisi itu, mengikuti bursa regional yang mengantisipasi revisi koreksi pertumbuhan ekonomi akibat kenaikan suku bunga.
”IHSG akan bergerak pada rentang support 7.000, dan resisten 7.120,” tutur Alwin Rusli, Research Analyst Reliance Sekuritas Indonesia, Jumat (17/6).
Secara teknikal, IHSG ditutup tipis di atas MA 5, dan membentuk candle hitam yang kurang mendukung tren bullish. Pasalnya, terlihat dari pola candle membentuk rambut memanjang ke atas. Beberapa saham berpotensi naik perdagangan hari ini antara lain TOWR, BRPT, MCAS, PTBA, ASII, ADHI, KINO, SEMA, SMRA, IMPC, dan PMMP.
Kemarin, IHSG menguat 0,61 persen menjadi 7.050,32. Penguatan IHSG didorong sektor energy surplus 2,25 persen, industri bertambah 1,24 persen, dan consumer cyclicals menanjak 1,18 persen. Investor asing membukukan net buy Rp392,14 miliar dengan saham paling banyak dibeli BMRI, BRMS, dan BBCA.
Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street kembali ditutup nyungsep. Para investor khawatir akan terjadi resesi di tengah inflasi tinggi. Kondisi itu, membuat bank sentral seluruh dunia menaikkan suku bunga. Kalau itu terjadi, akan ada revisi pertumbuhan ekonomi lebih rendah oleh beberapa lembaga dunia.
Bursa Asia pagi ini kembali diperdagangkan di zona merah. Indeks Nikkei 225 melepuh 2,02 persen, dan indeks Kospi mengalami koreksi 1,48 persen. Para pelaku pasar masih menunggu keputusan bank sentral Jepang soal keputusan suku bunga dengan prediksi tetap yaitu minus 0,1 persen. (*)
Related News

Sempat Sentuh 8.000, IHSG Ditutup Turun 0,41 Persen ke Level 7.898

Indeks Literasi Keuangan Penduduk Indonesia Saat ini 66,46 Persen

Terima Kekayaan Intelektual Sebagai Jaminan Kredit, Kita Negara ke-15

Sempat Sentuh 8.000, IHSG Turun tipis di Sesi I Terseret 8 Sektor

Realisasikan PLTS 100 GW, Bahlil Dekati Produsen Solar PV China

Abaikan Wall Street, IHSG Orbit Zona Hijau