EmitenNews.com - Mengawali pekan ini indek bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street ditutup melemah. Dow Jones minus 13 poin (0,04 persen) menjadi 36.087, S&P 500 terkoreksi 0,05 poin (0,00 persen) ke level 4.683, Nasdaq turun 7 poin (0,04 persen) pada posisi 15.854, dan EIDO tereduksi 0,31 poin (1,29 persen) level 23,63.
Koreksi tipis itu, dipicu perosotan saham sektor teknologi seiring lonjakan imbal hasil obligasi pemerintah bertenor sepuluh tahun, dan tiga puluh tahun. Sementara sikap hati-hati investor menunggu laporan keuangan emiten besar sektor ritel akan rilis pada minggu ini, juga menjadi tambahan katalis negatif pasar.
Imbal hasil obligasi pemerintah bertenor sepuluh tahun, dan tiga puluh tahun bergerak naik, dan masing-masing menyentuh level psikologis 1,6 persen, dan 2 persen. Lonjakan itu, tidak lepas dari lompatan inflasi Oktober tercatat 6,2 persen, tertinggi dalam tiga puluh tahun terakhir. Selaras kenaikan imbal hasil itu, membuat saham teknologi cenderung tertekan. Tesla ditutup anjlok 1,9 persen, dan Nvidia melemah 1,2 persen menjelang rilis laporan keuangan periode kuartal 2021.
Pekan ini, sejumlah emiten ritel seperti Walmart, Target, dan Home Depot akan merilis laporan keuangan kuartal III-2021. Saham Walmart tekor 0,60 persen, Home Depot turun 0,42 persen, dan Target menguat 1,66 persen. Kinerja emiten ritel itu, menjadi perhatian investor mengingat lonjakan inflasi akhir-akhir ini berpotensi menurunkan daya beli masyarakat dan berpengaruh terhadap kinerja emiten ritel.
Menurut Mino, Equity Analyst Indo Premier Sekuritas koreksi tipis indeks bursa AS Wall Street akan menjadi sentimen negatif pasar. Sementara itu, pelemahan beberapa harga komoditas seperti nikel, timah, emas, dan batu bara berpeluang menjadi tambahan sentimen negatif untuk indeks harga saham gabungan (IHSG).
Indeks diprediksi bergerak melemah dengan support level 6.570, dan resistance level 6.660. Sejumlah saham laik beli antara lain INKP support Rp8.525, resisten Rp8.725, MAPI support Rp860, resisten Rp900, ASII support Rp6.075, resisten Rp6.200, dan SIMP support Rp474, resisten Rp484. (*)
Related News
Fokus Layanan, Bisnis Employee Benefit Generali Indonesia Meningkat
DPR Minta Menkeu Pertimbangkan Lagi Kenaikan PPN 12 Persen
Apple Naikkan Proposal Investasi 10 Kali Lipat Jadi Rp1,58 Triliun
Dari 54 Jenis di 2010, Produk Hilir Sawit Bertambah Jadi 193 di 2023
Empat Pentolan Astra Agro (AALI) Diperiksa Kejati Sulteng Hari Ini
IHSG Naik 0,22 Persen di Sesi I, ISAT, TLKM, ARTO Top Gainers LQ45