Wall Street Loyo, IHSG Lanjut Menyala

Seorang pengunjung mengabadikan pergerakan saham melalui smart phone. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks bursa Wall Street menutup perdagangan akhir pekan lalu bervariasi dengan mayoritas melemah tipis. Itu menyusul kekhawatiran investor soal perang dagang mereda. Kondisi itu, merespons langkah Donald Trump belum memberlakukan secara efektif tarif impor resiprokal.
Sementara itu, lonjakan saham Nvidia 2,63 persen membuat Nasdaq kembali ditutup menguat. Berdasar data ekonomi, penjualan ritel Desember 2024 turun 0,9 persen mom berbanding terbalik dari November 2024 naik 0,7 persen mom, dan lebih rendah dari konsensus dengan ekspektasi turun 0,1 persen mom.
Data penjualan ritel itu, membuat imbal hasil obligasi pemerintah dengan tenor 10 tahun turun 4,5 basis points (bps) menjadi 4,478 persen. Koreksi mayoritas indeks bursa Wall Street, dan tekanan jual investor asing belum reda diprediksi akan menjadi sentimen negatif pasar.
Sementara itu, aksi korporasi, laporan keuangan emiten, dan lompatan harga beberapa komoditas berpeluang menjadi sentimen positif untuk indeks harga saham gabungan (IHSG). IHSG diprediksi bergerak bervariasi cenderung menguat dengan kisaran support 6.585-6.535, dan resistance 6.690-6.740.
Menilik data dan fakta tersebut, Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia merekomendasikan pelaku pasar menyerok beberapa saham berikut. Antara lain Bank BNI (BBNI), Pantai Indah Kapuk (PANI), Telkom Indonesia (TLKM), Perusahaan Gas Negara (PGAS), Bukalapak (BUKA), dan Bukit Asam (PTBA). (*)
Related News

PLN Pertahankan Status Siaga Kelistrikan Hingga 11 April

Kemenperin Rilis Peta Jalan Hilirisasi untuk Pacu Swasembada Aspal

Investasi Tembus Rp206 Triliun, Industri Agro Serap 9,3 Juta Naker

Diskon Biaya Listrik 50 Persen Berakhir, Maret Berlaku Tarif Normal

Konsumsi Solar Turun 19 Persen Dampak Pembatasan Operasional Truk

Joint Program Optimalisasi Penerimaan Negara 2025 Dimulai