Wall Street Loyo, IHSG Susuri Zona Merah
Suasana main Hall Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks bursa Wall Street ditutup bervariasi mayoritas melemah. Eskalasi hubungan dagang Amerika Serikat (AS) dan China menjadi sentimen negatif penekan indeks. Soliditas laporan keuangan beberapa emiten perbankan berhasil memberi sentimen positif yang mengantarkan Dow Jones ke zona hijau.
Presiden AS Donald Trump kembali menyerang China dengan mengatakan negara tersebut memilih untuk tidak membeli kedelai Amerika sebagai tindakan ekonomi yang tidak bersahabat. Trump mengancam akan mempertimbangkan aksi balasan seperti embargo minyak goreng.
Sementara itu, dari musim laporan keuangan, emiten perbankan seperti Citigroup, dan Wells Fargo melaporkan kinejra keuanga lebih baik dari ekspektasi, dan membuat harga saham kedua emiten tersebut menguat signifikan. Saham Citigroup meroket 3,9 persen, dan Wells Fargo 7,2 persen.
Koreksi mayoritas indeks bursa Wall Street, harga sebagian besar komoditas, dan aksi jual investor asing diprediksi menjadi sentimen negatif untuk indeks harga saham gabungan (IHSG). Oleh karena itu, sepanjang perdagangan hari ini, Rabu, 15 Oktober 2025, indeks diprediksi akan melanjutkan pelemahan.
Ya, indeks akan menjelajahi kisaran support 7.960-7.855, dan resistance 8.175-8.280. Menilik data itu, Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia menyarankan para pelaku pasar untuk mengoleksi sejumlah saham unggulan berikut. Yaitu, NCKL, INDY, SIDO, AALI, DSNG, dan AMRT. (*)
Related News
Wall Street Rebound, IHSG Makin Moncer
Akumulasi Beli Dominan, IHSG Jebol Level 8.650
IHSG Impresif, Gulung Saham WIFI, IMPC, dan ADRO
IHSG Ditutup Menguat ke Level 8.617, Mari Cek Tiga Saham Terlaris
Rekor Tertinggi, IHSG Ukir All-Time High Lagi di Posisi 8.617
IHSG Sesi I Merangkak 0,65 Persen di 8.604





