Wall Street Perkasa, IHSG Cenderung Jalani Koreksi

Sejumlah pengunjung berjalan melalui koridor Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks bursa Wall Street akhir pekan lalu berhasil ditutup menguat. Itu ditopang lonjakan saham sektor teknologi berkapitaliasi besar seiring berita minim tarif impor dari gedung putih. Kondisi itu, sedikit meredakan kekhawatiran investor di pasar.
Saham-saham berbasis teknologi menanjak signifikan. Misalnya, Nvidia surplus 5,27 persen, Tesla 3,87 persen, Meta Plattforms 2,97 persen, Amazon 2,10 persen, dan Apple 1,82 persen. Sementara itu, tambahan sentimen positif juga datang dari Chuck Schumer.
Pemimpin minoritas Senat itu, menyatakan tidak akan menolak anggaran pembiayaan pemerintah selama enam bulan. Anggaran yang diajukan partai republik itu, untuk mencegah goverment shutdown. Lompatan Wall Street itu, diprediksi menjadi sentimen positif untuk indeks harga saham gabungan.
Aksi jual investor asing berlanjut pada saham perbankan, dan koreksi sebagian besar harga komoditas berpeluang menjadi sentimen positif untuk indeks harga saham gabungan. Oleh sebab itu, sepanjang perdagangan hari ini, Senin, 17 Maret 2025, indeks diprediksi bergerak bervariasi cenderung melemah.
Singkatnya, indeks akan menyusuri level support 6.405-6.295, dan resistance 6.630-6.740. Berdasar data itu, Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia merekomendasikan sejumlah saham ini untuk bahan koleksi. Yaitu, Mitra Adiperkasa (MAPI), Antam (ANTM), Timah (TINS), Unilever (UNVR), Hartadinata (HRTA), dan Mitra Keluarga (MIKA). (*)
Related News

Ditutup, ISEF Catat Transaksi Senilai Rp3,1 Triliun

IHSG Ditutup Turun 0,37 Persen, Saham Keuangan dan Properti Jadi Beban

Stop Impor Solar, Pemerintah Akan Terapkan Mandatori B50 di 2026

Sektor Otomotif Gerakkan Industri Baja, Karet, Plastik dan Logam

Pemerintah Sokong Beiken Energy Garap Coal to Chemical di Indonesia

IHSG Menguat Tipis di Sesi I, Dua Emiten Prajogo Teraktif