EmitenNews.com - Indeks bursa Wall Street mengawali pekan kompak ditutup menguat. Mengantarkan S&P500 untuk kali pertama dalam sejarah berada di atas level 6.600. Itu tidak lepas dari komentar Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengenai kemajuan perundingan dagang dengan China.

Selain itu, optimisme investor menjelang rapat The Fed menjadi sentimen positif utama pendorong penguatan indeks. Ya, delegasi Amerika dan China telah memasuki hari kedua untuk membahas kebijakan tarif, dan batas waktu penjualan platform Tiktok. Dalam postingan terbaru di Truth Social, Trump mengaku pertemuan kedua delegasi berjalan positif.

Trump mengklaim kesepakatan juga telah tercapai mengenai perusahaan tertentu (kemungkinan merujuk pada Tiktok) sangat diinginkan untuk diselamatkan pemuda di Amerika. Berdasar laporan Reuters, Amerika akan tetap memblokir Tiktok kalau China tidak mengurungkan tuntutan untuk penurunan tarif, dan pembatasan teknologi. 

Di sisi lain, pihak berwenang China kemarin menyatakan Nvidia telah melanggar undang-undang anti-monopoli, dan penyelidikan terkait hal tersebut akan terus berlanjut. Penguatan indeks bursa Wall Street, dan harga beberapa komoditas seperti emas, minyak mentah, nikel, batu bara, tembaga, dan pulp diprediksi menjadi sentimen positif pasar. 

Sementara itu, aksi beli investor asing terus berlanjut berpeluang menjadi tambahan sentimen positif untuk indeks harga saham gabungan (IHSG). Oleh sebab itu, indeks diprediksi bergerak melanjutkan penguatan. Sepanjang perdagangan hari ini, indeks akan mengitari kisaran support 7.855-7.775, dan resistance 8.020-8.100.

Menilik data dan fakta tersebut, Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia menyarankan para pelaku pasar untuk mengemas sejumlah saham berikut. Yaitu, Petrosea (PTRO), Telkom Indonesia alias Telkom (TLKM), Aneka Tambang (ANTM), Summarecon Agung (SMRA), Bumi Serpong Damai (BSDE), dan Pakuwon Jati (PWON). (*)