EmitenNews.com - Indeks bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street ditutup bervariasi. Dow Jones terkoreksi 33 poin (0,09 persen) menjadi 36.124, S&P 500 surplus 19 poin (0,42 persen) ke level 4.680, Nasdaq naik 129 poin (0,81 persen) menjadi 15.940, dan EIDO terkoreksi 0,12 poin (0,51 persen) pada level 23.35. 


Dow Jones terkoreksi tipis, S&P500, dan Nasdaq kembali melanjutkan penguatan. Pernyataan Bank Sentral AS masih akan bersabar atau tidak terburu-buru menaikkan suku bunga acuan, dan data ekonomi lebih baik dari perkiraan berhasil menjadi sentimen positif pasar. 


Sebelumnya Bank Sentral AS memutuskan memulai mengurangi program pembelian obligasi dengan jumlah pengurangan USD15 miliar setiap bulan. Keputusan itu, memberi sinyal kalau ekonomi AS saat ini dalam posisi cukup kuat untuk menghadapi pengurangan kebijakan moneter longgar secara bertahap. Bank Sentral AS juga kembali menegaskan tidak akan terburu-buru menaikkan suku bunga acuan meski pengurangan pembelian obligasi tuntas tahun depan. 


Sementara itu, klaim pengangguran mingguan berakhir pada 30 Oktober tercatat hanya 269 ribu, merupakan klaim terendah sejak pandemi Covid-19, dan lebih baik dari konsensus Dow Jones 275 ribu. Soliditas klaim pengangguran mingguan itu, membangun optimisme investor menjelang pengumuman data nonfarm payroll Oktober diharap membukukan penambahan pekerja 450 ribu naik dari September 194 ribu.


Mino, Equity Analis Indo Premier Sekuritas menyebut penguatan mayoritas indeks Wall Street akan menjadi sentimen positif pasar. Sementara itu, koreksi sejumlah harga komoditas akan menjadi sentimen negatif indeks harga saham gabungan (IHSG). Investor juga akan menunggu data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III-2021 menurut konsensus akan tumbuh 3,88 persen yoy. 


Indeks akan bergerak bervariasi cenderung menguat dengan support level 6.545, dan resistance level 6,625. Sejumlah saham laik beli antara lain JSMR support Rp4.230, resisten Rp4.370, WIKA support Rp1.275, resisten Rp1.325, BRIS support Rp2.040, resisten Rp2.120, dan SCMA support Rp414, desisten Rp430. (*)