EmitenNews.com - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi optimistis sebagai negara yang besar memiliki sumber daya alam dan ketersediaan sumber daya manusia yang jumlahnya banyak Indonesia bisa menjadi negara produsen suplemen pakan ternak yang besar.


"Itu merupakan terobosan baru karena kita ketahui pasar Jepang sangat sulit ditembus, Alhamdulillah sekarang bisa masuk," katanya saat melepas produk ekspor perdana Suplemen Pakan Ternak dan Pakan Ternak ke Jepang dan Vietnam dari PT Nutricell Pacific di Serpong, Tangerang Selatan, Senin (29/1/2025).


Ekspor ke Jepang untuk Suplemen Pakan Ternak sebanyak 14 ton senilai USD13.320 dan ekspor Pakan Ternak ke Vietnam sebanyak 1.200 box setara nilai USD35.000.


"Indonesia berpotensi menjadi produsen pakan ternak, salah satunya dengan mendorong para pelaku usaha agar aktif mencari peluang pasar internasional," ujarnya, usai melepas ekspor perdana PT Nutricell Pacific di Serpong Kabupaten Tangerang Selatan, Senin (29/1/2025).


Harvick menambahkan dengan memanfaatkan potensi yang ada dapat mengekspor berbagai macam kebutuhan dunia dan agar para petani peternak di sektor hulu juga dapat menikmati hasil kerja kerasnya.


"Utamanya kedepan kita akan lebih giatkan di sektor-sektor yang lain, bukan hanya di peternakan tetapi juga di pertanian dan perkebunannya kita maksimalkan," jelasnya.


Sebagaimana diketahui, salah satu target Kementerian Pertanian adalah peningkatan ekspor komoditas pertanian. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), neraca ekspor impor pertanian 2023 menunjukkan angka positif dengan selisih nilai ekspor terhadap impor mencapai 3.307,2 Juta USD.


Begitu pula dengan kinerja ekspor komoditas peternakan pada periode Januari – Desember 2023 (angka sementara) tercatat senilai USD1.37 milar setara Rp21,3 triliun dengan pertumbuhan nilai ekspor meningkat sebesar 2,2 persen dan pertumbuhan volume ekspor meningkat 5,58 persen dibandingkan periode yang sama 2022.(*)