Waskita Karya (WSKT) Raih Dua Kontrak Jaringan Irigasi Senilai Rp612 Miliar
EmitenNews.com -PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) meraih kontrak proyek bangunan pengarah bendungan Rukoh Kabupaten Pidie (MYC) lanjutan senilai Rp221 miliar. Bangunan ini sebagai salah satu sarana prasarana untuk menggenjot produktivitas pangan.
SVP Corporate Secretary Perseroan Ermy Puspa Yunita menjelaskan, melalui proyek ini harapannya dapat menjadi saluran suplesi sebesar 12,00-16,00 m3/detik ke tampungan Bendungan Rukoh. Sebelumnya Waskita juga mengerjakan proyek Bendungan Rukoh yang ditargetkan selesai pada pertengahan tahun 2024.
"Proyek Bangunan Pengarah Bendungan Rukoh ini harapannya dapat menjadi pendukung sebagai saluran irigasi untuk Bendungan Rukoh yang nantinya bermanfaat sebagai sumber pengairan lahan irigasi pertanian dan pengendalian banjir," kata Ermy dalam keterangannya, Rabu (6/12).
Proyek ini berada di Desa Blang Rikui dan Desa Panton Bunot, Kecamatan Tiro Truseb, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh. Lingkup utama pekerjaan Waskita yaitu meliputi pekerjaan saluran suplesi yang mengarah ke genangan Bendungan Rukoh yaitu memiliki panjang saluran 3350 m dengan lebar 5 m serta kedalaman 2,27 m.
Selain itu, Waskita juga mengerjakan Bangunan Talang dan Jalan Akses menuju Saluran Suplesi. Dalam kontrak pembangunan yang menggunakan dana APBN tahun 2023-2024 ini membutuhkan waktu 450 hari pengerjaan dan akan selesai pada bulan Maret 2025.
Sebelumnya perseroan juga telah memenangkan tender untuk mengerjakan Jaringan Irigasi Belitang Lempuing Paket 2, Sumatera Selatan senilai Rp391 miliar. "Proyek ini juga diharapkan dapat meningkatkan produksi pertanian khususnya di wilayah kabupaten Ogan Komering Ulu Timur dan Ogan Komering Ilir dengan peningkatan fasilitas irigasi dan drainase yang memadai," lanjut Ermy.
Saluran irigasi Belitang dan Lempuing akan dikerjakan secara joint operation oleh Waskita bersama PT Basuki Rahmanta Putra (BRP) dengan porsi 60% Waskita dan 40% BRP. Proyek ini dikerjakan selama 1.095 hari dan akan selesai pada akhir tahun 2026.
"Alhamdulillah sampai saat ini Perseroan masih dipercaya oleh pemerintah untuk mengerjakan dua proyek sumber daya air ini. Tentunya kami akan menjaga kepercayaan ini dengan menunjukkan kapabilitas serta mengerahkan segala potensi agar proyek selesai dengan tepat waktu dan tepat mutu," tutup Ermy.
Related News
Timah (TINS) Paparkan Kinerja Kuartal III 2024, Ini Detailnya
RMK Energy (RMKE) Tingkatkan Volume Jasa dan Penjualan Batu Bara
Golden Eagle (SMMT) Targetkan Penjualan Rp561,3M Tahun Ini
BEI Buka Gembok Saham KLIN Setelah Tiga Pekan Kena Suspensi
Entitas Lautan Luas (LTLS) Raih Fasilitasi Pembiayaan Rp40M
SGER Amankan Lagi Kontrak Pasok Batu Bara ke Vietnam Rp705M