EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melanjutkan pelemahan pada penutupan perdagangan Jumat, 31 Mei 2024. Itu setelah IHSG terjungkal 0,90 persen dengan parkir di level 6.970. Secara teknikal, ada pelebaran negative slope pada MACD, dan IHSG membentuk pola Three Black Crows. 

Head Of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan, pembentukan pola tersebut perlu diwaspadai karena mengindikasikan potensi bearish continuation, meski dalam jangka pendek terdapat peluang rebound. Dengan demikian, IHSG potensi fluktuatif di area 6.900-7.000. 

Dari global, Amerika Serikat (AS) terdapat rilis data PMI Manufacturing Mei 2024 perlu diwaspadai. Tersebab data PMI April dalam zona kontraksi menjadi 49.2 atau berada di bawah level 50. Kondisi PMI dalam zona kontraksi mengindikasikan pelemahan pada sektor manufaktur di AS.

Sementara, di Inggris juga terdapat rilis data S&P Manufacturing PMI akan berada di zona ekspansi atau level 51.3 pada Mei 2025 seiring optimisme pemulihan permintaan, dan perbaikan kondisi manufaktur secara menyeluruh. Selain itu, HCOB Manufacturing PMI Mei Jerman dan Euro Area akan rilis dengan ekspektasi peningkatan masing-masing di level 45.4, dan 47.4. 

Dari regional, ada rilis data Caixin Manufacturing PMI Tiongkok Mei 2024 akan mempertahankan level ekspansi di 51.5 dari 51.4 April 2024. Sementara, rilis NBS Manufacturing justru mengindikasikan kontraksi PMI Manufacturing China di level 49.5 atau di bawah level konsensus 50.5 disebabkan pelemahan produksi manufaktur serta menurunnya nilai ekspor. 

Dari domestik, terdapat rilis data Inflasi YoY bulan Mei 2024 di Senin (3/6) yang diperkirakan akan melandai ke level 2.94% dari yang sebelumnya di level 3.05% di April 2024. Ekspektasi penurunan ini seiring dengan usainya momentum Ramadan dan Lebaran serta menurunnya harga bahan pokok. 

Saham-saham yang dapat diperhatikan pada Senin (3/6) meliputi BBCA, ACES, MAPA, SMRA, ASSA, dan NCKL.