EmitenNews.com - Kementerian Pertanian RI terus berupaya meregenerasi sektor pertanian dengan fokus pada generasi muda. Ini sejalan komitmen Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman mengajak anak muda Indonesia untuk aktif terlibat pada sektor pertanian sebagai pilar keberlanjutan pangan nasional.

"Keterlibatan petani muda dalam pembangunan sektor pertanian Indonesia menjadi faktor keberlanjutan pangan nasional. Petani muda harus menjadi contoh bagi petani lainnya," katanya dalam keterangannya yang dikutip Jumat (5/7/2024).

Mentan Amran menegaskan komitmennya untuk memberikan kemudahan bagi pengembangan usaha petani muda. Pemerintah akan terus memberikan bantuan permodalan, pelatihan, dan akses pasar yang lebih luas bagi petani muda. Tujuannya agar mereka dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, menjaga lingkungan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi juga mengingatkan pentingnya akses permodalan bagi pelaku bisnis pertanian. Permodalan, kata dia, menjadi faktor penting dalam usaha para petani milenial. Akses permodalan, khususnya Kredit Usaha Rakyat atau KUR harus terus diupayakan.

Kementan bersama Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program (YESS) memfasilitasi dan mendampingi usaha petani milenial dari hulu hingga hilir. Program YESS juga menghubungkan petani milenial dengan para stakeholder, termasuk permodalan dan perbankan.

Kepala Pusat Pendidikan Pertanian BPPSDMP Kementan (Pusdiktan) Idha Widi Arsanti menyatakan bahwa banyak petani milenial yang telah didorong melalui Program YESS mengalami peningkatan pendapatan yang signifikan berkat pendampingan intensif. Program YESS memberikan dukungan, penguatan kapasitas, dan fasilitasi kepada petani milenial untuk mengembangkan usahanya.

Kapusdik yang akrab disapa Santi itu, meyakini, dengan pendampingan dan dukungan yang tepat, usaha petani milenial dapat berkembang dengan baik.

Dalam rangka memperkuat dukungan tersebut, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) khususnya Polbangtan Malang selaku Pelaksana Program YESS di Jawa Timur menggelar Milenial Agricultural Forum (MAF) edisi Tani Akur.

Webinar MAF tersebut bertema ´Dukungan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) dan CSR Daerah terhadap Permodalan Petani Muda´ pada Rabu (3/7/2024), di Kantor Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Turen, Kabupaten Malang.

Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana mengatakan, kegiatan Webinar MAF melibatkan sejumlah stakeholders sebagai narasumber untuk mendukung program usaha dan permodalan dan memberikan wawasan penting bagi para petani milenial.

Hadir pada kegiatan tersebut antara lain Kepala Bagian LJK 3 OJK Malang dari Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah, Veralina; pimpinan perbankan Bank Mandiri Turen, Rahadi Soera Adji Widjaya; Territory Production Manager PT Syngenta, Triwit Wahyu Karyono; Koordinator Penyuluh BPP Kecamatan Turen, Marta Anita Sari; Penerima Manfaat (PM) Program YESS Turen penerima CSR Jagung Syngenta, Sodiqin dan Project Manager PPIU Program YESS Jawa Timur, Acep Hariri.

"Kegiatan MAF tidak hanya menjadi ajang diskusi mengenai isu terkini sektor pertanian, juga sebagai sarana penting bagi para petani muda, penyuluh, dan stakeholder untuk bertemu, berdiskusi, dan mencari solusi bersama atas permasalahan di lapangan," kata Udrayana.

Dengan kegiatan tersebut, Polbangtan Malang dan Program YESS berharap dapat terus mendorong dan memfasilitasi petani milenial dalam memanfaatkan peluang pasar, mengakses permodalan dan perbankan serta mengembangkan usaha pertanian mereka.

Project Manager PPIU Program YESS Jatim, Acep Hariri mengatakan, melalui kolaborasi dan dukungan yang berkelanjutan, para petani muda diharapkan dapat terus berkembang. "Tidak hanya mengelola usaha mereka, juga memainkan peran kunci dalam mencapai ketahanan pangan nasional serta menjaga keberlanjutan lingkungan."

Dengan demikian, ungkap Acep Hariri, Indonesia dapat melangkah maju menuju masa depan pertanian yang lebih inklusif dan berkelanjutan. ***