Wuih! Pembobol Aplikasi Samsat Kelapa Dua Tangerang Akui Terima Uang Jasa Rp900 Juta
Terdakwa Budiyono eks programmer aplikasi Samsat Kelapa Dua. dok. detikcom. Bahtiar Rifai.
EmitenNews.com - Wuih. Mahal juga jasa hacker. Terdakwa Budiyono, programmer yang membantu membobol aplikasi Samsat Kelapa Dua Tangerang, Banten mengaku mendapatkan total Rp900 juta. Uang sebanyak itu diterima sang hacker dari membobol dan mengedit nilai pajak kendaraan mobil melalui aplikasi Samsat Banten. Untuk mengerjakan order yang diterima, pemesan sampai menyewakan apartemen khusus.
Seperti terungkap dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Serang, Senin (2/1/2023), Budiyono awalnya mengatakan bisa mengubah 3 hingga 4 kali nilai pajak melalui database aplikasi Samsat Banten berdasarkan instruksi grup Telegram setiap hari. Grup tersebut beranggotakan terdakwa Zulfikar sebagai pejabat Samsat Kelapa Dua, dan pegawai Samsat M Bagza Ilham dan Ahmad Pridasya.
Uang kemudian diatur oleh terdakwa Zulfikar maupun terdakwa Bagza. Sebagian sisa juga, kata Budiyono, ada yang disimpan oleh Zulfikar dengan janji akan dibagi rata. "Dari Pak Zul Rp60 juta, berapa kalinya saya lupa. Kadang Rp5 juta, Rp10 juta, totalnya segitu. Kalau dari Bagza Rp800-an juga," kata terdakwa Budiyono di Pengadilan Tipikor Serang, Senin.
Dalam pengakuannya di hadapan majelis hakim, Budiyono mengatakan, jika ditotal ia menerima Rp900 juta lebih. Uang itu diterima dari Bagza Rp816 juta, Rp60 juta dari Zulfikar dan terakhir empat kali transfer dari Bagza yang nilainya Rp10 juta. "Totalnya Rp900-an juta yang mulia."
Uang hasil membobol itu diterima melalui transfer dan cash. Uang transferan khusus dilakukan dari Bagza, sedangkan dari Zulfikar dengan cash. Jadi, misalnya sudah selesai mengambil 1-2 wajib pajak, malamnya mendapat jatah, dikasih, atau ditransfer.
Asal tahu saja, sekitar Agustus 2021, Budiyono dengan terdakwa Bagza dan Pridasya membobol aplikasi Samsat tanpa diketahui oleh Zulfikar. Modusnya sama dengan melakukan pengubahan nilai pajak kendaraan baru BBN 1 ke BBN 2 atau mobil bekas.
Oleh Budiyono uang jarahan tersebut digunakan untuk membeli mobil baru. Akan tetapi, mobil itu kini telah dijual untuk pengembalian kerugian. "Buat beli mobil, waktu itu baru sebulan. Sisanya ditabung." ***
Related News
Potensi Aset Rp990 Triliun, Asbanda Siap Dukung Pembiayaan PSN
Ajak Investor Inggris Investasi di EBT, Menteri Rosan Buka Peluangnya
PKPU Pan Brothers (PBRX) Soal Utang Rp6,25T Diperpanjang 14 Hari
Maya Watono Kini Pimpin InJourney, Ini Profilnya
Pascapemilu, Investor Global Kembali Pindahkan Portofolionya ke AS
Belum Berhenti, Harga Emas Antam Naik Lagi Rp12.000 per Gram