EmitenNews.com - Jika kelak pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memimpin Indonesia dalam periode 2024-2029, Indonesia membutuhkan 2 juta sapi perah untuk mewujudkan program bagi-bagi susu gratis. Bila tidak mencukupi, apalagi tidak ada sapi perah dalam negeri, dipastikan impor susu bakal melonjak.

Usai acara CNBC Economic Outlook, Kamis (29/2/2024), Direktur Pengembangan dan Pengendalian Usaha Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pangan (ID FOOD) Dirgayuza Setiawan mengatakan saat ini sapi perah dalam negeri hanya 400 ribu ekor. Jumlah ini bahkan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Sementara itu, untuk memenuhi kebutuhan susu nasional, jumlah sapi perah yang diperlukan sebanyak 1,2 juta ekor. Tapi itu belum termasuk program susu gratis, kalau ditambah itu, maka perlu hingga 2,5 juta sapi.

ID FOOD sudah mengusulkan penambahan sapi perah di dalam negeri sejak lama. Namun, kemungkinan baru akan dilaksanakan oleh presiden baru nanti.

"Itu nanti pemerintah yang akan datang yang membuat kebijakan supaya sektor produksi susu di Indonesia bisa menggeliat," jelasnya.

Data ID FOOD menunjukkan, Indonesia masih sangat ketergantungan susu impor (powder milk). Hal ini tercermin dari impor susu mencapai 80 persen dari seluruh kebutuhan dalam negeri.

Jika impor sapi perah tidak dilaksanakan, maka impor susu bakal melonjak tajam. Susu yang diimpor Indonesia dalam bentuk bubuk. ***