EmitenNews.com - Gelaran World Water Forum ke-10 bertema Air bagi Kesejahteraan Bersama atau “Water for Shared Prosperity”, resmi ditutup Jumat (24/5/2024). Salah satu yang dihasilkan dari kegiatan berskala global itu, adanya 113 proyek air dan sanitasi senilai USD9,4 miliar. World Water Forum ke-11 akan digelar di Arab Saudi pada 2027.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, yang menutup WWF 2024, yang berlangsung di Bali, pada 18-25 Mei 2024 itu, dengan bangga menyampaikan, seluruh agenda yang diusulkan Indonesia berhasil tercapai. Ia mencatat, jumlah partisipasi melampaui harapan, pada awal sekitar 46 ribu orang, menjadi 64 ribu partisipan hingga saat penutupan.

Satu hal, meski banyak dipujikan, Menteri PUPR yang juga Ketua Harian World Water Forum ke-10 tersebut menyatakan bahwa pekerjaan belum selesai. Masih banyak hal yang perlu ditingkatkan. Berbagai komitmen yang dihasilkan dalam World Water Forum ke-10 harus ditindaklanjuti dengan langkah nyata, dan rasa memiliki yang kuat.

Untuk pertama kalinya dalam sejarah World Water Forum, Deklarasi Menteri memasukkan Compendium of Concrete Deliverables and Actions atau Ringkasan Hasil-hasil dan Tindakan, yang mencakup 113 proyek air dan sanitasi senilai USD9,4 miliar dengan 33 negara dan 53 organisasi internasional sebagai pendukung, donor serta penerima manfaat air dan sanitasi.

“Compendium yang diluncurkan pada pertemuan tingkat menteri harus diwujudkan agar dapat memberikan manfaat bagi masyarakat,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Basuki juga menekankan pentingnya meningkatkan sinergi antarpemangku kepentingan. Untuk tantangan air dan sanitasi semakin terkait dengan isu perubahan iklim juga perlu dikembangkan pendekatan yang holistik dan lintas sektoral.

Setiap negara diajak berkontribusi sesuai kemampuan masing-masing negara. Dalam agenda air global, setiap negara harus menjadi bagian dari solusi melalui kolaborasi dan saling melengkapi, bukan melalui kompetisi.

World Water Forum ke-10 menghasilkan Deklarasi Menteri, yang memberikan jalur jelas di tengah tantangan global. Usul Indonesia soal Hari Danau Dunia juga dicantumkan, serta pembentukan Center of Excellence untuk Ketahanan Air dan Iklim, pengarusutamaan Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu di pulau-pulau kecil, serta berbagai inisiatif lainnya, juga melengkapi agenda aksi di bidang air Perserikatan Bangsa-bangsa atau UN Water Action Agenda.

Forum yang digelar selama sepekan di Bali ini menjadi unik karena mempertemukan semua pemangku kepentingan terkait dengan agenda air. M ulai dari pemerintah, anggota parlemen, organisasi internasional, LSM, hingga sektor swasta, dan pemuda.

Indonesia juga mendorong peran pemuda untuk berkontribusi dalam penelitian dan inovasi serta peran penting pemuda di sektor air dengan memberikan penghargaan “Bali Youth Water Prize” dalam penyelenggaraan World Water Forum selanjutnya.

“Saya yakin penghargaan ini akan memberikan dorongan bagi generasi muda sebagai agen perubahan,” kata Menteri Basuki.

Menteri PUPR juga memberikan selamat kepada Iffah Rachmi, Coordination Youth Sanitation Concern yang mendapat penghargaan Kyoto World Water Grand Prize 2024.

Semua negara harus bekerja sama dalam pengelolaan air yang lebih efisien

Wakil Presiden World Water Council Eric Tardieu dalam pidato penutupan World Water Forum ke-10 mengajak semua peserta untuk tidak menyerah dalam upaya membangun kerja sama pengelolaan air yang lebih efisien, damai, dan berkelanjutan.

Menyebut nilai-nilai seperti gotong-royong dan terus berupaya karena ‘gotong royong membawa berkah, dan ‘sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Saat Tardieu menyebutnya, seluruh peserta yang hadir dalam acara penutupan pun bertepuk tangan dengan meriah. “Mari kita pulang dengan kesabaran, kearifan Bali terkait air, dan agenda positif.”

Presiden World Water Forum Loic Fauchon menyampaikan apresiasinya kepada Pemerintah Indonesia, Menteri Basuki, serta seluruh masyarakat Indonesia atas keramahannya serta terselenggaranya Forum Air Dunia ke-10 dengan sukses

Seperti dikutip dari Infopublik, Minggu (26/5/2024), World Water Forum ke-10 dibuka dengan ritual “Melukat”, dan ditutup dengan upacara Melasti, keduanya merupakan tradisi penyucian dengan air di Bali. Tercatat sebanyak 64 ribu orang dari 160 negara hadir berpartisipasi maupun berkunjung, menyajikan 278 sesi diskusi dan 254 stan dalam expo and fair.