EmitenNews.com - XL Axiata (EXCL) bakal menggelontorkan dividen edisi 2024 senilai Rp1,12 triliun. Alokasi dividen itu, setara 62 persen dari torehan laba bersih periode 2024 sebesar Rp1,81 triliun. Dengan hasil itu, para pemegang saham akan mendapat suntikan dividen Rp85,7 per eksemplar. 

Selanjutnya, mengalokasikan dana cadangan umum sejumlah Rp100 juta. Dan, sisa Rp698,91 miliar alias 38 persen dari laba bersih akan dicatat sebagai saldo laba ditahan untuk mendukung pengembangan usaha perseroan. Usulan dividen itu, akan diputuskan dalam rapat umum pemegang saham tahunan perseroan pada Selasa, 25 Maret 2025 mendatang. 

Berdasar skenario, rapat akbar tersebut akan dipentaskan pada pukul 09.00 WIB sampai tuntas. Rapat berlokasi di Dua Mutiara Ballroom, JW Marriot Hotel Jakarta, Jalan Dr Ide Anak Agung Gde Agung Kav E.1.2 Nomor 1&2, Kawasan Mega Kuningan, Jakarta. 

Pemegang saham berhak hadir atau diwakil dalam rapat yaitu pemegang saham dengan nama tercatat dalam daftar pemegang saham pada 28 Februari 2025 pukul 16.00 WIB, atau pemilik saham perseroan pada sub rekening efek KSEI pada penutupan perdagangan saham Bursa Efek Indonesia pada 28 Februari 2025 atau kuasanya yang sah.

Sekadar informasi, sepanjang 2024 XL Axiata berhasil meraih pertumbuhan positif kinerja solid. Perusahaan mencatat pertumbuhan pendapatan meningkat 6 persen dibanding periode sama tahun lalu (YoY), mencapai Rp34,40 triliun. 

Peningkatan pendapatan tersebut kemudian mendorong pertumbuhan EBITDA mencapai Rp17,88 triliun, tumbuh 13 persen YoY, dengan EBITDA margin meningkat menjadi 52 persen. Laba bersih XL Axiata ikut terdorong mencapai Rp1,85 triliun, naik 45 persen YoY. Selain itu, XL Axiata juga berhasil meningkatan Average Revenue Per User (ARPU) naik menjadi Rp43 ribu. 

Kenaikan ARPU itu, seiring pertumbuhan trafik data meningkat 9 persen YoY, mencapai 10.547 Petabytes, juga ikut mendorong kenaikan kontribusi pendapatan layanan data dan digital hingga mencapai 92 persen dari total pendapatan. Sementara itu, peningkatan trafik tidak terlepas dari kuatnya basis pelanggan berkualitas 58,8 juta. (*)