EmitenNews.com - PT Yelooo Integra Datanet Tbk (YELO), emiten teknologi di bidang jasa penyewaan alat teknologi komunikasi, menggandeng PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS) dalam rangka membangun infrastruktur digital.
Direktur Utama YELO, Wewy Suwanto menyatakan langkah ini diambil untuk mendampingi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk on boarding ke teknologi Metaverse.
"Melalui Kerjasama ini kedua perusahaan berharap dapat mempercepat penerapan dan penggunaan teknologi Metaverse di Indonesia," kata Wewy dalam keterangannya, Kamis (25/11).
Infrastruktur internet menjadi hal yang krusial dalam mempersiapkan pengusaha UMKM dalam menyongsong era teknologi Metaverse. Untuk itulah kedua perusahaan menjalin kerjasama untuk mengkolaborasikan expertise masing-masing dalam dunia digital.
"Dalam dunia teknologi Metaverse di negara maju, infrastruktur internet bukan lagi masalah. Sedangkan di negara berkembang seperti Indonesia, terutama di kota tier-2 dan tier-3, masih menjadi isu yang belum tuntas karena luasnya kondisi geografis," jelasnya.
YELO berkomitmen membangun infrastruktur internet berbasis fiber optic dengan kecepatan tinggi dan biaya yang terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.
Sebagai informasi, Analis Wall Street Morgan Stanley menyebut, Metaverse mempunyai potensi yang besar di masa mendatang. Metaverse adalah realitas digital yang menggabungkan aspek sosial, game, augmented reality (AR), virtual reality (VR) dan cryptocurrency. Para pengguna di dalamnya bebas berinteraksi secara virtual, melakukan pertemuan, bekerja, maupun bermain.
Wewy menyebut Metaverse dapat menjadi pasar yang nilainya mencapai USD8 triliun sekaligus berpotensi menjadi platform media sosial, streaming, dan game generasi berikutnya. Melihat peluang tersebut akses internet cepat dengan biaya terjangkau akan menjadi kebutuhan.
"Penduduk desa di tier-2 dan tier-3 pun bisa memperoleh layanan seperti, e-learning, digital marketing, e-medicine, e-agriculture, dan masih banyak lagi. Semua infrastruktur ini akan mendukung teknologi Metaverse di masa depan," sambungnya.
Direktur Utama KIOS, Andrew, melihat tantangan lain dari Metaverse. Menurutnya, teknologi tersebut kelak membutuhkan adanya Smartware House and Logistic yang saat ini juga tengah dikembangkan oleh KIOS.
"Ini selaras dengan komitmen kami dalam membangun ekosistem pergudangan berbasis teknologi, sehingga dapat mendukung UMKM di Indonesia melalui Metaverse dan infrastruktur smartware house milik Kioson," katanya.
Melalui perpaduan infrastruktur internet cepat YELO dan Smart Gudang KIOS, UMKM akan dipersiapkan serta dilatih untuk menghadapi transisi ke teknologi online di masa akan datang.(fj)
Related News

AMAG Obral Dividen Rp198 Miliar, Tongkrongi Jadwalnya

Melorot 46 Persen, Laba SMRA Kuartal I-2025 Sisa Rp238,22 Miliar

Catat! Ini Jadwal Dividen PANR Rp60 per Lembar

Surplus 23 Persen, SSMS Kuartal I-2025 Raup Laba Rp341,52 Miliar

RATU Tabur Dividen Rp108,6 Miliar, Ikuti Jadwalnya

Komisaris Desti Liliati Undur Diri, Sudah Diterima Manajemen BPFI