Renovasi Rumah dan Untuk Investasi, Itu Alasan Bos BCA (BBCA) Jual Sahamnya

Dirut BCA Jahja Setiaatmadja dok BCA.
EmitenNews.com - Menarik mencermati alasan Direktur Utama PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), atau BCA, Jahja Setiaatmadja melepas saham perseroan pada 15 September 2022. Bos bank swasta terbesar itu, menjual kepemilikan sahamnya saat kapitalisasi saham BBCA tembus Rp1.041,67 triliun, untuk renovasi rumah, selain sebagai langkah investasi.
Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), seperti dikutip Minggu (18/9/2022), Corporate Secretary BCA Raymon Yonarto mengungkapkan, tujuan transaksi tersebut untuk renovasi rumah. Status kepemilikan saham langsung.
Seperti sudah ditulis EmitenNews.com, kemarin, Jahja Setiaatmadja melepas 1 juta saham BBCA dalam dua kali transaksi masing-masing 500.000 lembar saham. Dengan begitu kini, bos BCA itu, tersisa menggenggam 39.811.090 lembar saham dari sebelumnya 40.811.090 lembar.
Dalam transaksi pertama, Jahja Setiaatmadja menjual saham BBCA seharga Rp8.725 per saham. Dari situ, ia mengantongi Rp4,36 miliar dari hasil divestasi tersebut dengan tujuan tertulis untuk renovasi rumah.
Pada transaksi kedua, Jahja Setiaatmadja melepas saham BBCA dengan harga Rp8.750 per saham. Alhasil dari transaksi itu, ia mendapat tambahan dana sebesar Rp4,37 miliar dengan tujuan untuk investasi.
"Tujuan transaksi untuk investasi. Status kepemilikan saham langsung," tutur Raymon Yonarto.
Jahja Setiaatmadja tidak sendiri. Direktur BCA Tan Ho Hien juga melepas 500.000 lembar saham dengan tujuan penjualan seharga Rp8.500 per saham pada Rabu (14/9/2022). Transaksi ini membuat kepemilikan sahamnya menjadi 14.493.334 lembar dari sebelumnya 14.993.334 lembar. ***
Related News

Laba Surplus 99,56 Persen, Kuartal I-2025 BCIC Defisit Rp12,23 Triliun

Melejit 160 Persen, MDIY Kuartal I-2025 Raup Laba Rp226 Miliar

Makin Bengkak, WSKT Kuartal I-2025 Defisit Rp17,53 Triliun

Merosot 49 Persen, Laba PGAS Kuartal I-2025 Sisa USD62,01 Juta

Pendapatan Stabil, VKTR Tancap Gas Kuasai Pasar EV

Rugi Berkurang, GIAA Kuartal I-2025 Defisit USD3,58 Miliar