EmitenNews.com - PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) akan membagikan Dividen final tahun buku 2024. Emiten tambang ini akan membagikan dividen pada tanggal 16 Mei 2025 sebesar 60% dari Laba Bersih Perseroan Tahun Buku 2024 atau USD34.656.000, setara Rp569,2 miliar.

Dalam keterangan tertulisnya Selasa (20/5/2025), Manajemen INCO menuturkan bahwa Pembagian dividen tersebut sesuai hasil RUPS Tahunan yang digelar pada tanggal 16 Mei 2025.

INCO akan membagikan 60% dari Laba Bersih Perseroan Tahun Buku 2024 atau USD34.656.000, setara Rp569.247.326.000 (Rp16.425) atau sebesar USD0,00329 per saham.

Untuk Cum dan Ex Dividen di Pasar Reguler dan Negosiasi akan dilakukan pada tanggal 26 Mei dan 27 Mei 2025.

Sementara itu Cum dan Ex Dividen di Pasar Tunai pada 28 Mei dan 2 Juni 2025.

Mengenai daftar Pemegang Saham yang berhak pada tanggal 28 Mei 2025 (recording date) dan pembayaran dividen tunai jatuh pada tanggal 16 Juni 2025. 

Sebelumnya, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) sepakat membagikan dividen tahun buku 2024 dengan total sebesar USD34,65 juta atau setara 60 persen laba bersih 2024.

Sepanjang 2024 INCO mencatat laba bersih sebesar USD57,76 juta atau sekitar Rp931,33 miliar. Laba bersih tersebut anjlok 78,96% dibandingkan laba sepanjang tahun 2023 yang sebesar USD274,33 juta atau sekitar Rp4,22 triliun. 

Laporan keuangan per 31 Desember 2024 menyebutkan, INCO mencatat penurunan pendapatan ke level USD950,38 juta. 

Pendapatan INCO terkoreksi 22,87% dibandingkan dengan realisasi pendapatan sepanjang tahun 2023 di level Rp1,23 triliun.

Pelaksana Tugas Presiden Direktur dan CEO Vale Indonesia Bernardus Irmanto tidak mau merinci besaran dividen per saham. 

"Pokoknya kas kita cukup untuk membagikan dividen ke pemegang saham,” paparnya  usai RUPS Jumat (16/5/2025).  

Vale berencana untuk mengeksekusi proyek pertumbuhan dan sangat berhati-hati dalam menghitung proyeksi kebutuhan kas ke depan. 

"Dalam mengeksekusi proyek pertumbuhan kami bisa mengefisienkan kapital. Jadi dari efisiensi itulah kemudian ada ruang untuk membayar dividen tanpa menimbulkan risiko untuk eksekusi proyek selanjutnya," kata Bernardus Irmanto. 

Saat ini INCO tengah berada dalam fase ketidakpastian dalam industri nikel dan pasar nikel. Akan tetapi, INCO ingin menunjukkan jika project excellence terjadi di INCO. 

"Makanya kami mempunyai ruang kemudian untuk membayarkan dividen karena apa yang kami habiskan untuk proyek ternyata tidak sebesar yang kami rencanakan sebelumnya," ucap Bernardus Irmanto. ***