EmitenNews.com - Pemerintah terus mempersiapkan penyelenggaraan haji tahun 2023. Sejak pandemi Covid-19, pada 2023 ini, pemerintah akan memberangkatkan total ada 221.000 jemaah.  Mereka terdiri atas 203.320 jemaah haji reguler dan 17.680 jemaah haji khusus. Kelompok terbang pertama jemaah haji Indonesia ke Arab Saudi pada 24 Mei 2023. Para petugas haji diminta melayani para jemaah sebaik-baiknya.

 

Untuk itu, Kementerian Agama mulai menggelar Bimbingan Teknis Tugas dan Fungsi bagi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, pelatihan berlangsung di Asrama Haji Pondok Gede pada 7 April - 16 April 2023.

 

Dalam keterangannya yang dikutip Ahad (9/4/2023), Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama, Hilman Latief berpesan agar PPIH 'menghibahkan' diri, pikiran, dan energi untuk melayani jemaah haji Indonesia. Ia meminta agar semua petugas menghilangkan ego sektoral. 

 

"Tanggalkan semua identitas di kantor masing-masing. Semua petugas harus melebur dalam PPIH Arab Saudi," ujar Hilman Latief saat membuka Bimtek di Jakarta, Jumat (7/4/2023).

 

Bagaimana pun keberangkatan petugas haji ke Arab Saudi menggunakan APBN, bukan dana petugas. Karenanya, petugas agar dapat menjalankan tugas negara ini dengan baik, untuk melayani para jemaah, yang merupakan tamu-tamu Allah. 

 

Kepada para petugas Hilman Latief juga mengingatkan bahwa tahun ini adalah kali pertama Indonesia kembali memberangkatkan jemaah dalam kuota normal pascapandemi Covid-19. Total ada 221.000 jemaah Indonesia tahun ini, terdiri atas 203.320 jemaah haji reguler dan 17.680 jemaah haji khusus.

 

"Mohon bapak dan ibu bisa meneguhkan niat bahwa kita ingin mengabdi dan melayani. Apa pun kondisinya, harus bisa melayani jemaah sebaik baiknya. Bahwa nanti bapak dan ibu ada yang berkesempatan menunaikan ibadah haji, itu adalah bonusnya," paparnya.

 

Bagusnya, jumlah petugas perempuan tahun ini bertambah. Karena itu, Hilman Latief mengaku senang  karena sejak tahun 2022 petugas haji pembimbing perempuan dirasa masih kurang. Sebagainya 52 persen jemaah perempuan, butuh penanganan khusus. Semoga kompak semua dalam melayani jemaah haji, urai Hilman Latief. ***