Financial freedom atau bebas secara finansial adalah kondisi di mana kita tidak lagi khawatir dalam urusan keuangan. Atau dengan kata lain kita bisa bebas mempergunakan uang yang kita miliki, untuk melakukan apapun yang kita mau. Bebas belanja, bebas dari kekhawatiran dana pensiun yang kurang, dan lain-lain.
Tapi, agar Anda bisa memiliki kondisi bebas secara finansial, tidak bisa instan. Ada hal-hal yang harus Anda lakukan sejak dini, agar kebebasan finansial itu bisa Anda wujudkan. Apa sajakah langkah-langkah itu?
1. Tentukan tujuan keuangan
Tujuan keuangan adalah peta atau map kehidupan kita. Tanpa memiliki tujuan keuangan, Anda tidak akan tahu apakah dana yang sudah Anda investasikan mencapai targetnya, atau tidak.
Setiap orang tentunya memiliki tujuan keuangannya masing-masing. Dan kemampuan setiap orang dalam berinvestasi juga berbeda-beda. Begitu juga dengan jangka waktunya. Dengan memiliki tujuan keuangan, Anda akan memiliki tolok ukur pencapaian sesuai dengan target keuangan masing-masing. Dan hal ini juga akan mempermudah Anda untuk memonitor, apakah investasi yang sudah Anda lakukan tepat sasaran atau harus direview ulang.
2. Otomasi investasi
Investasi sering sekali dilupakan atau dijadikan pilihan terakhir setelah kebutuhan keuangan bulanan terpenuhi. Biasanya yang dipakai adalah ‘uang sisa’ dari pemenuhan kebutuhan bulanan, yang sering sekali tidak ada karena sudah dipakai untuk kebutuhan yang lain.
Jadikanlah investasi sebagai prioritas awal, sebelum belanja kebutuhan hidup. Agar lebih mudah, buatlah system autodebet atau transfer otomatis dalam jumlah tertentu ke rekening investasi, baru kemudian sisanya ‘dihabiskan’ untuk kebutuhan rumah tangga.
Dengan demikian Anda tidak akan merasa bersalah karena uang sudah habis tanpa ada sisa untuk investasi, malah sebaliknya. Pemenuhan kebutuhan investasi menjadi prioritas sehingga kekhawatiran Anda bisa berkurang.
3. Kelola utang yang Anda miliki
Utang seringkali menjadi penyebab gagalnya tujuan keuangan tercapai. Baik dengan alasan kebutuhan atau konsumtif, kelolalah utang agar jumlahnya tidak bertambah. Kalau Anda tidak bisa membeli suatu benda atau barang secara tunai, artinya Anda tidak mampu untuk membeli.
Kecuali memang untuk kebutuhan tempat tinggal, atau benda/barang tersebut bisa membantu Anda untuk menambah income dan bisa membiayai cicilannya sendiri, maka memiliki utang boleh dilakukan. Tapi tentunya, lunasi dahulu utang-utang ini baru berinvestasi. Jangan malah mempergunakan utang untuk investasi, apalagi karena tergoda iming-iming fantastis seseorang yang katanya sudah sukses.
Pahamilah bahwa investasi butuh waktu, dan tidak ada yang instan. Dan menggunakan utang untuk investasi hanya akan menambah utang. Cara terbaik adalah lunasi utang, baru berinvestasi. Secara psikologis mental Anda juga akan lebih sehat karena tidak melulunya khawatir tentang bagaimana caranya melunasi utang, dan bisa lebih fokus dalam mengembangkan aset.
4. Tahan diri dalam melakukan belanja kompulsif
Penyebab utama pengeluaran yang membengkak adalah dorongan belanja yang kompulsif. Antara ingin dan butuh menjadi kabur, sehingga semua keinginan menjadi kebutuhan.
Salah satu tanda sederhana belanja kompulsif adalah adanya penyesalan setelah membeli sesuatu. Artinya Anda sudah mengutamakan keinginan dari kebutuhan. Cobalah untuk lebih peka dalam menyadari apa yang sebenarnya adalah kebutuhan dan mana yang hanya keinginan.
Dengan mengalokasikan budget untuk pemenuhan keinginan ke instrumen investasi, maka kebebasan finansial yang Anda impikan bisa lebih cepat terwujud. Atur ulang kembali pengeluaran, dan disiplinlah dalam berinvestasi, agar Anda tidak terus menerus belanja, untuk hal-hal yang sebenarnya tidak Anda perlukan, hanya karena tergoda harga diskon.
5. Punya dana darurat
Keberadaan dana darurat sebagai simpanan untuk kondisi keuangan daruarat atau diluar dari pengeluaran bulanan sering sekali diabaikan, dan dianggap tidak penting. Padahal dana darurat bisa menyelamatkan Anda dari pengeluaran-pengeluaran ekstra akibat kondisi yang tidak terduga, yang tidak dicover atau diganti oleh asuransi.
Milikilah dana darurat berbarengan dengan investasi. Jangan sampai Anda malah harus menjebol investasi, hanya karena kondisi kondisi darurat yang membutuhkan dana besar.
Memiliki kebebasan finansial tentunya adalah idaman semua orang, tapi justru banyak yang enggan melakukan disiplin dalam menjalaninya. Ingatlah apa yang menjadi tujuan keuangan Anda, dan buatlah skala prioritas. Apakah yang sebenarnya penting bagi Anda, dan apa yang bisa Anda lakukan untuk bisa memenuhi tujuan keuangan itu? Kalau memang benar-benar penting dan berharga, tidak ada salahnya mengurangi kesenangan sekarang untuk kebebasan finansial di masa mendatang. Lagipula, yang akan menjalaninya semua adalah Anda. Dan bagaimana Anda mepersiapkan diri untuk masa depan yang bebas finansial, semua tergantung kebijakan keuangan apa yang Anda lakukan hari ini.
Related News
Pascapemilu, Investor Global Kembali Pindahkan Portofolionya ke AS
Belum Berhenti, Harga Emas Antam Naik Lagi Rp12.000 per Gram
Mobil Baru Mahal,Gaikindo Ungkap Yang Bekas Penjualannya Meningkat
Distribusi Reksa Dana MONI II Kelas Income 2, Bank DBS Kolaborasi MAMI
IFG Gelar Research Dissemination 2024, Hadirkan Dosen Sejumlah PT
Sampai 19 November Rupiah Melemah 0,84 Persen dari Bulan Sebelumnya