EmitenNews.com - Indeks utama di Bursa Efek Wall Street ditutup melemah pada hari pertama perdagangan tahun ini setelah mengalami pergerakan yang fluktuatif. Indeks sempat menguat, namun melanjutkan koreksi yang terjadi pada akhir tahun lalu hingga awal perdagangan tahun ini.


Penurunan tersebut sebagian didorong oleh kekhawatiran atas valuasi saham yang tinggi dan antisipasi kebijakan pemerintah yang baru. Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah AS berfluktuasi, sempat naik ke level 4,6% untuk tenor 10 tahun.


Kenaikan imbal hasil obligasi tersebut menjadikan obligasi sebagai alternatif investasi yang menarik, terutama bagi investor yang khawatir dengan valuasi pasar saham yang relatif mahal. Harga emas menguat di tengah meningkatnya permintaan aset safe haven, sementara harga minyak mentah juga naik, didukung oleh optimisme atas peningkatan permintaan dari Tiongkok.


Pada Kamis, 2 Januari 2025, IHSG ditutup menguat 1,18% ke level 7.163. Sektor bahan dasar mencatatkan penguatan terbesar, sedangkan sektor konsumen nonsiklis mencatatkan penurunan paling signifikan. Investor asing membukukan net buy sebesar Rp560,89 miliar, termasuk di pasar nonreguler.


Untuk perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan Waterfront Sekuritas Indonesia bergerak dalam kisaran support 7.120/7.080 dan kisaran resistance 7.190/7.230. Saham yang dipilihkan adalah BBCA, BBNI, BBTN, BRIS, BMRI, BBRI, BRPT, CPIN, TPIA, AMMN, dan AKRA.(*)