Abaikan Wall Street, IHSG Potensial Rebound

Para pelaku pasar tampak antusias menyimak pergerakan IHSG. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks bursa Wall Street mengakhiri perdagangan kemarin melemah tipis. Itu dipicu data inflasi (CPI) lebih tinggi dari ekspektasi, dan pernyataan terbaru Gubernur The Fed wilayah Atlanta, Raphael Bostic. Bostic menyebut The Fed berpeluang tidak memangkas suku bunga acuan pada November nanti.
Berdasar laporan departemen ketenagakerjaan edisi September 2024, tercatat inflasi menanjak 0,2 persen mom/2,4 persen yoy lebih tinggi dari perkiraan dengan harapan inflasi naik 0,1 persen mom/2,3 persen yoy. Koreksi tipis indeks bursa Wall Street diprediksi menjadi sentimen negatif pasar.
Lompatan harga mayoritas komoditas, dan mulai ada aksi beli investor asing berpeluang menjadi katalis positif untuk indeks harga saham gabungan (IHSG). Oleh karena itu, sepanjang perdagangan hari ini, Jumat, 11 Oktober 2024, IHSG diprediksi bergerak bervariasi cenderung menguat dengan kisaran support 7.440-7.400, dan resistance 7.520-7.560.
Menilik data itu, Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia menyarankan para investor untuk mengoleksi sejumlah saham berikut. Yaitu, Aspirasi Hidup Indonesia (ACES), Bank Syariah Indonesia (BRIS), Indika (INDY), Indofood (INDF), Dharma Satya (DSNG), dan MAP Aktif (MAPA). (*)
Related News

BNI dan Badan Bank Tanah Perkuat Akselerasi Pembangunan Nasional

IHSG Ditutup Melesat 1,49% ke 8.274, Seluruh Sektor Melambung

Tabulasi Laba Bersih Rp2,3 T, Bos BTN Bilang Gini

Utilisasi Industri PVC Lima Tahun Terakhir Mencapai 88 Persen

BI Siapkan Insentif Bagi Bank yang Kucurkan Kredit ke Sektor Tertentu

1.500 Peserta Lolos Program Magang Nasional Batch I Gelombang 2