EmitenNews.com - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan terdapat 18 perusahaan beraset skala besar berada dalam antrean (pipeline) akan melangsungkan Initial Public Offering (IPO) di pasar modal Indonesia. 

Sebanyak 18 perusahaan itu masuk kategori beraset skala besar dengan aset di atas Rp250 miliar, merujuk pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 53/POJK.04/2017. 

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menjelaskan, secara total terdapat 19 perusahaan dalam antrean akan melangsungkan IPO di pasar modal Indonesia.


“ Dalam antrean IPO tersebut, sebanyak 18 perusahaan beraset skala besar dan satu perusahaan beraset skala menengah antara Rp 50 miliar sampai Rp 250 miliar,” jelas Nyoman kepada Media akhir Pekan.

Dari sisi sektor, dalam antrean IPO terdapat sebanyak enam perusahaan sektor barang konsumen primer, tiga perusahaan sektor industri, dan tiga perusahaan sektor energi. Kemudian, tiga perusahaan sektor kesehatan, dua perusahaan sektor barang baku, satu perusahaan sektor keuangan, serta satu perusahaan sektor transportasi dan logistik. Sampai 7 Februari 2025, telah tercatat delapan perusahaan yang melangsungkan IPO di pasar modal Indonesia, dengan dana dihimpun mencapai Rp 3,70 triliun.

Dalam periode sama, telah diterbitkan sebanyak delapan emisi dari tujuh penerbit Efek Bersifat Utang dan Sukuk (EBUS) dengan dana yang dihimpun senilai Rp 8,6 triliun. Sampai periode tersebut, terdapat 18 emisi dari 14 penerbit EBUS yang sedang berada dalam antrean (pipeline) untuk menerbitkan emisi EBUS.

Sementara itu, untuk aksi right issue, per 7 Februari 2025, belum terdapat perusahaan tercatat yang melakukan aksi rights issue.

Namun demikian, terdapat sebanyak tujuh perusahaan tercatat dalam antrean akan melangsungkan aksi rights issue di pasar modal Indonesia, yang terdiri dari tiga perusahaan sektor barang baku, dua perusahaan sektor energi, serta dua perusahaan sektor kesehatan.

Perlu diketahui laman e-IPO di keterbukaan Informasi BEI sudah lebih dari 1 bulan terakhir ini tidak nampak calon emiten untuk menawarkan sahamnya (IPO).Terakhir laman e-ipo tersebut mengumumkan pencatatan saham pada akhir Desember 2024.

Sementara emiten yang listing pada Januari 2025 sebanyak Delapan perusahaan, merupakan hasil penawaran umum pada Desember 2024..

Sementara itu Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun ini menargetkan 66 perusahaaan melakukan Penawaran Umum Perdana (Initial Public Offering/IPO).

Iman Rachman, Direktur Utama BEI, mengaku cukup optimis dengan target itu, meskipun perekonomian global masih dibayangi oleh risiko suku bunga tinggi. “Kalau kita bicara IPO, ini adalah tentang kebutuhan dana,” kata Rachman, usai pembukaan perdagangan hari pertama tahun 2025.