EmitenNews.com—Pola kenaikan saham PT Jasa Berdikari Logistics Tbk (LAJU) yang sejak debut perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami auto-rejection atas (ARA) mulai dikaitkan dengan eksistensi PT Basis Utama Prima (Basis Investments) dalam rangkaian acara pelaksanaan IPO perusahaan jasa logistik ini.

 

Seperti diketahui, saat pencatatan perdana saham LAJU di BEI pada Jumat (27/1), saham di bidang jasa logistik terintegrasi ini mengalami penguatan optimal hingga 35 persen ke level Rp135 dari harga penawaran senilai Rp100 per saham atau menyentuh batas ARA.

 

Bahkan pada perdagangan kemarin, Senin 30 Januari 2023, saham LAJU masih terus menguat dengan penutupan di level 139 per saham. Adapun harga tertinggi sempat menyentuh level 182 per saham. Dari sisi transaksi, saham LAJU ditransaksikan 553.018.400 lembar saham dengan frekuensi 61.761 kali dan nilai transaksi mencapai Rp84,39 miliar.

 

Menurut Direktur Utama LAJU, James Budiarto Tjandrakesuma, LAJU menerapkan sistem digitalisasi logistik menyeluruh pada lebih dari 450 armada yang tersebar di seluruh Indonesia, terfokus pada area Jawa, Kalimantan dan Sulawesi. Konsentrasi kinerja di wilayah-wilayah ini diharapkan dapat mengoptimalkan efisiensi dan utilisasi armada.

 

"Adapun sebesar 23,7 persen dari dana hasil IPO akan disalurkan untuk pembelian unit armada guna mendukung peningkatan operasional perseroan," kata James dalam keterangan resmi LAJU yang disampaikan oleh BEI kepada media pada akhir pekan lalu.

 

Menyusul keberhasilan pencatatan perdana saham LAJU, pada hari yang sama, manajemen perseroan pun menggelar syukuran yang dihadiri sejumlah pengusaha papan atas, di antaranya adalah Managing Director Basis Investments, Muhammad Yusrizki. Sejauh ini Basis Investment diketahui sebagai salah satu kendaraan investasi bagi Hapsoro Sukmonohadi.

 

Belakangan ini, pengusaha yang kerap disapa Happy Hapsoro itu terbukti cukup mampu mengangkat harga saham dari perusahaan yang diakuisisinya, seperti yang terbaru adalah PT Singaraja Putra Tbk (SINI) dan PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA). Diketahui, Happy Hapsoro juga sebagai Pemegang Saham Pengendali (PSP) di PT Rukun Raharja Tbk (RAJA).

 

Lebih lanjut James menyampaikan, LAJU bisa dikategorikan sebagai saham anti resesi, jika menilik dari sudut pandang industri jasa logistik terutama untuk Fast Moving Consumer Goods (FMCG) sejalan dengan peningkatan konsumsi rumah tangga di dalam negeri.

 

Dia menambahkan, Jasa Berdikari Logistics telah dipercaya selama bertahun-tahun untuk mengantarkan logistik ke sejumlah perusahaan berskala nasional, salah satunya PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) yang sejauh ini tampak tidak terdampak resesi, karena daya beli masyarakat yang tinggi.