EmitenNews.com - PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) melalui anak usahanya yaitu PT Adaro Baterai Indonesia (ABI) melakukan penambahan modal pada PT Adaro Indo Aluminium (AIA) pada tanggal 28 November 2022.
Heri Gunawan Direktur dan Corporate Secretary ADMR Rabu (30/11) menyampaikan bahwa ABI meningkatkan modal kepada AIA sebesar Rp1,51 triliun atau setara dengan USD96.780.043 dan selanjutnya, AIA melakukan penambahan modal kepada PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI) sebesar Rp1,57 triliun setara dengan AS$100.779.490
Lebih lanjut Heri memaparkan alasan peningkatan modal ini sehubungan dengan kelanjutan restrukturisasi unit-unit bisnis untuk pengelompokkan anak usaha ADMR sesuai klasifikasi jenis industri dan tujuan bisnisnya masing-masing, serta untuk mendukung kebutuhan pendanaan bagi pengembangan bisnis anak usahanya.
Sebagai informasi, ABI adalah anak usaha ADMR dengan kepemilikan saham sebesar 99% sedangkan AIA seluruh sahamnya dimiliki secara langsung (sebanyak 1 saham) dan tidak langsung (99,99% melalui ABI) oleh ADMR sementara itu KAI seluruh sahamnya dimiliki secara tidak langsung oleh ADMR sehingga transaksi merupakan transaksi afiliasi yang dikecualikan sesuai POJK No. 42/POJK.04/2020.
"Transaksi ini akan berdampak positif terhadap struktur perusahaan, mendukung perkembangan kegiatan operasional anak usaha ADMR,"tuturnya.
Heri menambahkan peningkatan modal ini tidak berdampak material yang merugikan terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha ADMR.
Related News
 
                            Laba Bukit Asam (PTBA) Kuartal III 2025 Terpangkas 57 Persen
 
                            Transaksi Kripto Dahsyat, Laba COIN Melangit 700 Persen
 
                            Kuartal III 2025, Laba CDIA Melambung 269,6 Persen
 
                            Raup Pendapatan Rp1,47 T, Laba OMED Melejit 20 Persen
 
                            CBDK Pangkas Proyeksi Marketing Sales 75 Persen, Ini Penyebabnya
 
                            Susut 26 Persen, Laba UNTR Kuartal III 2025 Sisa Rp11,5 Triliun
 
                     
                 
                 
             
                                 
                             
                 
                     
                     
                     
                     
                     
                     
                     
             
            




