EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,93 persen menjadi 8.318. Sebelumnya indeks bergerak melemah, namun kemudian berbalik menguat antara lain ditopang data product domestic bruto (PDB) kuartal III 2025 sedikit di atas perkiraan. 

Pertumbuhan ekonomi RI secara kuartalan mencapai 1,43 persen, melambat dari kuartal II 2025 di level 4,04 persen, namun sesuai dengan konsensus di level 1,4 persen secara kuartalan. Secara tahunan, ekonomi Indonesia tumbuh 5,04 persen melambat dari edisi sama tahun lalu 5,12 persen namun sedikit di atas estimasi 5 persen YoY. 

Perlambatan pertumbuhan ekonomi kuartal III 2025 telah diantisipasi sebelumya, dan masih sesuai dengan perkiraan. Investor berharap ekonomi akan berakselerasi kembali pada kuartal IV 2025 seiring dengan tren penurunan suku bunga, stimulus pemerintah, dan liburan akhir tahun berpotensi meningkatkan konsumsi masyarakat. 

Investor Inggris akan menanti hasil keputusan pertemuan Bank of England, diperkirakan mempertahankan suku bunga 4 persen. Selain itu, akan rilis data industrial production Jerman September 2025, diperkirakan naik 3 persen MoM dari Agustus 2025 turun 4,3 persen MoM.

Sedang pertumbuhan retail sales Euro Area September 2025 diperkirakan stabil di level 1 persen YoY. Secara teknikal, terjadi golden cross di indikator MACD, dan indicator Stochastic RSI bergerak ke atas mendekati area overbought. Volume beli mengalami kenaikan ditopang indikator A/D mengindikasikan adanya akumulasi. 

So, diperkirakan indeks berpotensi melanjutkan kenaikan menguji level resistance 8.350. Namun, adanya pengumuman review kuartalan indeks MSCI diperkirakan mendorong fluktuasi indeks. Menilik data itu, Phintraco Sekuritas menjagokan saham MBMA, MAPI, EMTK, WIFI, dan PSAB sebagai bahan akumulasi. (*)