Aksi Jual Berlanjut, IHSG Kembali Lakoni Koreksi

Seorang pengunjung mengabadikan pergerakan saham melalui smartphone. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Mengawali perdagangan pekan ini, indeks bursa Wall Street kompak ditutup menguat. Hasil itu, mengantarkan S&P500 ke level tertinggi sepanjang sejarah. Gubernur The Fed Jerome Powell mengindikasikan pemangkasan suku bunga acuan masih akan berlanjut.
Sikap bos The Fed itu, sukses menjadi sentimen positif utama pasar. Powell mengatakan, kalau kondisi ekonomi sesuai ekspektasi, The Fed akan melakukan pemangkasan suku bunga acuan sebanyak dua kali masing-masing 25 basis points (bps) di sisa waktu tahun ini.
Penguatan indeks bursa Wall Street, dan lonjakan cukup signifikan beberapa harga komoditas seperti batu bara, nikel, dan timah diprediksi menjadi sentimen positif pasar. Sedang gelombang tekanan jual investor asing berpeluang menjadi katalis negatif untuk indeks harga saham gabungan (IHSG).
Oleh karena itu, sepanjang perdagangan hari ini, Selasa, 1 Oktober 2024, IHSG diprediksi akan bergerak bervariasi cenderung melemah. IHSG akan mengorbit kisaran support 7.425-7.320, dan resistance 7.630-7.735.
Menilik data dan fakta itu, Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia merekomendasikan sejumlah saham berikut sebagai jujukan investasi. Yaitu, Astra Otoparts (AUTO), Vale Indonesia (INCO), Indah Kiat (INKP), Timah (TINS), Sarana Menara (TOWR), dan Trimegah Persada (NCKL). (*)
Related News

IHSG Ditutup Melemah 0,19 Persen ke Level 8.051, Ini Faktornya

Chery Komitmen Tambah Investasi untuk Tingkatkan Produksi

Proyek Waste to Energy Akan Dimulai di 10 Titik

Penerimaan dari Bea Cukai Hingga September 2025 Capai Rp221,3 Triliun

Wall Street Loyo, IHSG Susuri Zona Merah

Tertekan, IHSG Menuju Level 7.950