Alasan Grup Lippo (LPPF) Bagi Dividen 2024 Rp300 per Lembar

Salah satu gerai milik LPPF.
EmitenNews.com - Matahari Departement Store (LPPF) akan mengusulkan pembagian dividen tunai 2024 sebesar Rp300 per lembar pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun buku 2024 yang akan dilangsungkan dalam waktu dekat..
Selain itu pemodal akan diminta persetujuan pembelian kembali atau buyback saham perseroan beredar di publik dengan anggaran dana Rp150 miliar.
Presiden Direktur LPPF, Bunjamin J Mailool melaporkan laba bersih Rp827,65 miliar pada tahun 2024, Hasil itu tumbuh 22,5 persen dibanding tahun 2023 sebesar Rp675,3 miliar.
Sehingga laba per saham dasar terkerek ke level Rp366 per lembar pada akhir tahun 2024. Sedangkan akhir tahun 2023 berada di level Rp298 per helai.
Padahal penjualan sebesar Rp 12,3 triliun atau turun 2 persen dibandingkan 2023, dengan SSSG menurun sebesar 1,7 persen. Hal ini mencerminkan tantangan yang terus berlanjut dalam belanja konsumen, terutama selama musim Lebaran dan pada kuartal keempat. Meskipun demikian, margin kotor membaik menjadi 34,6 persen, naik dari 34,2 persen di 2023, didorong oleh kehadiran produk-produk yang lebih baru.
Walau beban pokok pendapatan dapat ditekan sedalam 4,05 persen secara tahunan menjadi Rp2,13 triliun. Tapi laba kotot tetap merosot 1,1 persen secara tahunan menjadi Rp4,267 triliun.
Menariknya, efisiensi dalam biaya operasional dan keuangan, membantu mengatasi perlambatan penjualan dan menghasilkan EBITDA sebesar Rp 1,4 triliun, turun tipis 0,9 persen dari tahun lalu,
LPPF telah menegembangan merek eksklusif untuk menarik konsumen muda dan modern. SUKO terus berkembang dengan jangkauan di 79 gerai, sementara ZES, merek eksklusif terbaru, resmi diluncurkan pada kuartal keempat 2024 untuk menyasar konsumen yang sadar gaya busana.
Namun LPPF mengakui mengoptimalkan portofolio gerainya dengan memangkas 13 gerai yang berkinerja buruk, sehingga menghasilkan peningkatan EBITDA sebesar Rp 13 miliar. Di sisi bisnis online, Matahari memperluas ragam produknya dengan menggandeng sejumlah merek konsinyasi, yang berkontribusi sebesar 41 persen terhadap total bisnis konsinyasi Matahari.
CEO Matahari, Monish Mansukhani menungkapkan rencana untuk memperluas koleksi merek eksklusifnya dan mengeksplorasi kategori baru seperti perlengkapan rumah tangga.
“Perseroan juga akan memperluas gerai format khusus untuk SUKO dan ZES, merasionalisasi dan mengurangi gerai yang berkinerja buruk, serta merenovasi gerai-gerai kategori A tertentu yang memiliki nilai strategis. Di saat yang sama, Perseroan akan terus berfokus pada profitabilitas dengan meninjau kembali biaya sewa dan tenaga kerja, serta biaya produk.” Ulas Monish.
Related News

Kembangkan Produk, Langkah Jitu Win & Co (COCO) Tembus Pasar Global

BRI Jadi Banking Partner, Halal Indo 2025 Sukses Digelar

Komut ATLA Tambah Satu Juta Lembar, Sahamnya Melambung!

Investor Asal Jersey Lepas AGII Rp5,2M, Buat Apa?

Bank Raya (AGRO) Catat Lonjakan 300% Transaksi QRIS Ritel

Pengendali SAFE Rajin Jual Saham Saat Harga Naik, Ada Apa?