EmitenNews.com - Kobexindo Tractors (KOBX) sepanjang triwulan I-2023 membukukan laba bersih Rp63,46 miliar. Menanjak 12,24 persen dibanding periode sama tahun lalu Rp56,54 miliar. Performa positif emiten penyedia alat berat terintegrasi itu akibat lonjakan laba selisih kurs.


”Perseroan tahun ini mengubah metode pencatatan ke rupiah. Itu karena mayoritas transaksi telah menggunakan mata uang rupiah. Selain itu, juga sebagai bagian dari mitigasi risiko volatilitas mata uang. Efeknya, laba selisih kurs menanjak signifikan,” tutur Andry B. Limawan, Direktur Utama Kobexindo Tractors. 


Capaian laba bersih itu, juga dikontribusi penjualan senilai Rp525,11 miliar. Mengalami koreksi 21,27 persen dibanding episode sama tahun lalu Rp667,01 miliar. Segmen penjualan unit alat berat menjadi kontributor terbesar senilai Rp367,19 miliar. Di mana, angka itu setara dengan kontribusi 69,93 persen terhadap pendapatan secara konsolidasi. 


Perosotan penjualan segmen unit alat berat tersebab penjualan fleet alias armada/penjualan alat berat secara bundling tertunda, dan baru akan terealisasi pada triwulan II-2023 mendatang.  Kontributor terbesar kedua segmen suku cadang sebesar 13,17 persen terhadap pendapatan konsolidasi. Capaian itu, setara dengan capaian Rp69,14 miliar. 


Selanjutnya, kontributor terbesar ketiga segmen jasa perbaikan, dan kontraktor pertambangan. Segmen ini berkontribusi 11,71 persen atau senilai Rp61,47 miliar. Segmen ini tercatat sebagai segmen dengan pertumbuhan tertinggi 103 persen dibanding capaian tahun lalu Rp30,14 miliar. Sebelumnya, segmen ini hanya berkontribusi 4,52 persen. 


Sedang segmen sewa (sewa alat berat dan sewa bangunan) berkontribusi 5,20 persen atau senilai Rp27,30 miliar terhadap pendapatan secara konsolidasi. Keempat segmen itu, menyumbang total Rp525,11 miliar atas pendapatan perseroan.  Sedang beban pokok pendapatan Rp440,51 miliar, dengan laba usaha tumbuh 12,98 persen.


Itu setelah mengurangi laba kotor dengan aneka beban seperti beban penjualan Rp26,06 miliar, dan beban umum dan administrasi Rp57,19 miliar, dan beban operasi lainnya Rp359,18 miliar. Tambahan terbesar bersumber dari pendapatan operasional lainnya Rp69,68 miliar disebabkan laba selisih kurs dan pendapatan insentif.


Di mana, kurs tengah triwulan I-2023 lebih rendah ketimbang akhir 2022 lalu. Sehingga pada tiga bulan pertama 2023 perseroan meraup laba usaha Rp71,02 miliar dibanding tahun lalu sebesar Rp62,85 miliar. Kemudian perseroan membukukan laba sebelum pajak penghasilan Rp65,87 miliar. Melejit 9,36 persen dibanding capaian tahun lalu Rp60,23 miliar. (*)