EmitenNews.com - PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk (INTP) menghadapi penurunan signifikan dalam kinerja keuangannya pada semester pertama (1H) 2024, meskipun berhasil mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 2%. 

Berdasarkan Laporan Keuangan Semester I 2024 yang dirilis pada Senin (12/8), perusahaan mencatat penurunan laba bersih sebesar 37,75% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Direktur Utama INTP, Christian Kartawijaya, menyampaikan bahwa pendapatan perusahaan tumbuh menjadi Rp 8,12 triliun pada 1H 2024, naik dari Rp 7,97 triliun pada periode yang sama tahun 2023. 

Meskipun demikian, laba kotor perusahaan mengalami penurunan sebesar 5,47%, menjadi Rp 2,29 triliun dari Rp 2,43 triliun pada tahun sebelumnya. Margin laba kotor juga menurun menjadi 28,28% dari 30,50% pada periode yang sama tahun lalu.

Penurunan ini berdampak langsung pada laba bersih perusahaan, yang hanya mencapai Rp 434,70 miliar pada semester pertama 2024, turun drastis sebesar 37,75% dari Rp 698,43 miliar yang tercatat pada 1H 2023. 

Selain itu, laba per saham perusahaan juga mengalami penurunan signifikan, menjadi Rp 126,93 per lembar saham, turun dari Rp 203,56 per lembar pada periode yang sama tahun lalu.

Dalam hal kontribusi segmen produk, produk Semen tetap menjadi penyumbang terbesar bagi pendapatan perusahaan, dengan penjualan mencapai Rp 7,44 triliun pada 1H 2024. Ini menunjukkan peningkatan dari Rp 7,30 triliun pada periode yang sama tahun 2023. 

Segmen Beton Siap Pakai juga mencatat pertumbuhan, dengan penjualan mencapai Rp 652,93 miliar, naik dari Rp 626,81 miliar pada tahun sebelumnya. Namun, segmen Tambang Agregat justru mengalami penurunan, dengan penjualan hanya mencapai Rp 26,35 miliar, turun dari Rp 35,94 miliar pada 1H 2023.

Kinerja INTP pada paruh pertama 2024 menunjukkan adanya tantangan dalam mempertahankan profitabilitas meskipun terjadi peningkatan pendapatan.