EmitenNews.com - PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk (MAHA) hingga akhir 2023 mencatatkan laba bersih sebesar Rp267,94 miliar atau ambles 46,7 persen dibanding tahun 2022 yang masih mencapai Rp501,62 miliar.

Sehingga, laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk melorot ke level Rp18,82 per lembar pada akhir tahun 2023. Sedangkan di akhir tahun 2022 berada di level Rp40,13 per helai.

 

Dalam laporan keuangan 2023 yang disampaikan ke BEI Rabu (14/3) disebutkan pendapatan perseroan sepanjang tahun 2023 mencapai Rp1,977 triliun. Hasil itu turun 20,4 persen dibanding tahun 2022.

Pendapatan tersebut berasal dari jasa pengangkutan batu bara milik PT Indonesia Pratama sebesar Rp1,055 triliun, atau naik 41,2 persen secara tahunan.

 

Tapi jasa angkut batu bara milik PT Mandiri Intiperkasa menyusut 2,2 persen secara tahunan menjadi Rp345,71 miliar pada tahun 2023.

Selain itu, jasa angkut batu bara milik Kideco Agung turun  20,8 persen secara tahunan.

 

Walau beban pokok pendapatan membengkak 20,9 persen secara tahunan menjadi Rp1,479 triliun pada tahun 2023. Tapi laba kotor tetap tumbuh 19,1 persen secara tahunan menjadi Rp498,55 miliar.

Disisi lain, MAHA menderita rugi investasi saham yang belum direalisasi sedalam Rp97,689 miliar.

Padahal, di tahun 2022 membukukan laba investasi saham yang belum direalisasi sebesar Rp167,2 miliar.

Bahkan, beban keuangan naik 124,4 persen secara tahunan menjadi Rp30,319 miliar.

Akibatnya, laba sebelum pajak penghasilan badan amblas 39,1 persen secara tahunan menjadi Rp351,93 miliar pada akhir tahun 2023.

 

Sementara itu, total kewajiban bertambah 59,06 persen secara tahunan menjadi Rp746,42 miliar pada tahun 2023.

Pada sisi lain, total ekuitas meningkat 58,9 persen secara tahunan menjadi Rp1,807 triliun pada tahun 2023.