EmitenNews.com - Perusahaan penyedia jaringan telekomunikasi PT Xl Axiata Tbk (EXCL) sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2021 harus puas dengan capaian kinerja yang menurun. Bisa dilihat dari laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk ambles 51,01 persen jadi Rp1,01 triliun dibandingkan periode sama tahun 2020 sebesar Rp2,07 triliun.

 

Merujuk data laporan keuangan pemilik provider XL dan Axis itu pada laman BEI, Selasa (9/11/2021) tertera pendapatan per 30 September sebesar Rp19,80 triliun atau naik tipis 0,73 persen dari sebelumnya Rp19,65 triliun secara yoy.

 

Sementara total beban EXCL tercatat sebesar Rp16,84 triliun atau mengalami lonjakan dari sebelumnya Rp15,36 triliun. Perseroan juga masih menanggung biaya keuangan sebesar Rp1,77 triliun. Sehingga laba sebelum pajak EXCL sudah tergerus hingga 49 persen menjadi Rp1,25 triliun dari sebelumnya Rp2,46 triliun.

 

Adapun beban pajak penghasilan per 30 September tercatat Rp239,69 miliar atau turun dari periode sama tahun sebelumnya Rp388,03 miliar. Sehingga dengan catatan tersebut laba per saham dasar EXCL mengalami penyusutan jadi Rp95 per lembar dari sebelumnya Rp194 per lembar saham.

 

Posisi aset EXCL per 30 September tercatat senilai Rp68,58 triliun atau mengalami kenaikan tipis dari akhir tahun 2020 sebesar Rp67,74 triliun. Pertumbuhan itu dikontribusikan oleh ekuitas yang naik jadi Rp19,82 triliun dari sebelumnya Rp19,13 triliun.

 

Untuk kondisi liabilitas jangka pendek tercatat Rp18,80 triliun atau trurun sangat tipis dari sebelumnya Rp18,85 triliun dan untuk liabilitas jangka panjang EXCL  tercatat Rp29,95 triliun atau naik tipis juga dari Rp29,75 triliun.

 

Sedangkan posisi kas dan setara kas akhir periode emiten jaringan komunikasi itu tercatat senilai Rp3,66 triliun, posisi saat ini naik jika dibandingkan dengan jumlah sdi periode sama tahun 2020 yang hanya Rp3,05 triliun.