EmitenNews.com - Wijaya Karya Beton (WTON) sepanjang 2023 mengemas laba bersih Rp34,12 miliar. Longsor 79 persen dari episode sama tahun sebelumnya senilai Rp162,91 miliar. Oleh karena itu, laba bersih per saham dasar terjun bebas ke level Rp3,92 dari tahun sebelumnya Rp18,69.

Pendapatan usaha Rp4,20 triliun, susut 30 persen dari edisi sama tahun sebelumnya Rp6 triliun. Beban pokok pendapatan Rp3,88 triliun, terpangkas dari posisi sama tahun sebelumnya Rp5,48 triliun. Laba kotor terkumpul Rp322,91 miliar, anjlok 37 persen dari tahun sebelumnya Rp517,15 miliar. 

Beban umum dan administrasi Rp127,30 miliar, bengkak dari Rp112,16 miliar. Beban pengembangan bisnis Rp3,43 miliar, susut dari Rp4,10 miliar. Beban pemasaran Rp836,21 juta, terpangkas dari Rp1,02 miliar. Total beban usaha Rp131,57 miliar, bengkak dari Rp117,29 miliar. Laba usaha Rp191,34 miliar, turun dari Rp399,86 miliar. 

Beban nilai instrumen keuangan Rp28,23 miliar, bengkak dari Rp6,56 miliar. Pendapatan bunga Rp4,61 miliar, turun dari Rp7,45 miliar. Bagian atas laba entitas asosiasi nihil dari Rp778,30 juta. Bagian atas laba rugi pada ventura bersama Rp4,36 miliar, naik dari Rp2,05 miliar. Rugi selisih kurs Rp232,19 juta, turun dari Rp580,37 juta. 

Beban pajak final Rp27,47 miliar, bengkak dari Rp12,41 miliar. Beban bunga Rp62,96 miliar, turun dari Rp85,59 miliar. Perubahan nilai aset keuangan yang diukur pada niai wajar melalui laba rugi nihil dari minus Rp3,19 miliar. Beban lain-lain Rp38,57 miliar, susut dari Rp53,45 miliar. Total beban lain-lain Rp148,50 miliar, turun dari Rp150,35 miliar. 

Laba sebelum pajak Rp42,83 miliar, anjlok dari edisi sama tahun sebelumnya Rp249,50 miliar. Beban pajak penghasilan Rp23,01 miliar, susut dari Rp78,44 miliar. Laba bersih tahun berjalan senilai Rp19,81 miliar, longsor dari edisi sama tahun sebelumnya sebesar Rp171,06 miliar.  

Total ekuitas tercatat Rp3,62 triliun, menciut dari episode sama akhir tahun sebelumnya Rp3,63 triliun. Jumlah liabilitas terakumulasi Rp4 triliun, mengalami penyusutan dari periode akhir tahun sebelumnya Rp5,80 triliun. Jumlah aset Rp7,63 triliun, terpangkas dari edisi tahun sebelumnya Rp9,44 triliun. (*)