EmitenNews.com - Kinerja keuangan PT Indika Energy Tbk. (INDY) sepanjang semester I-2025 cukup tertekan, seiring menurunnya kontribusi pendapatan dari sektor batu bara dan energi.

Dalam laporan keuangan yang dirilis Kamis (31/7), INDY membukukan pendapatan sebesar USD956,81 juta, atau turun 19,6% dibandingkan dengan USD1,19 miliar per semester I-2024.

Turunnya pendapatan ikut menyeret laba kotor, yang anjlok 33,5% menjadi USD132,72 juta, dari sebelumnya USD199,50 juta. Beban pokok pendapatan juga turun 17,4% menjadi USD824,09 juta dari USD997,21 juta.

Laba sebelum pajak INDY turun 54,6% menjadi USD31,06 juta, dibandingkan USD68,47 juta pada periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk merosot tajam hingga 89,3% tertakar hanya USD2,24 juta, dari USD21,01 juta pada paruh pertama 2024.

Di sisi neraca, total liabilitas INDY tercatat turun tipis 1,8% menjadi USD1,57 miliar per 30 Juni 2025, dari posisi USD1,60 miliar pada akhir Desember 2024.

Sementara itu, total aset juga terkikis 2,0% menjadi USD2,90 miliar, dibandingkan USD2,96 miliar pada akhir tahun lalu.

Pantauan harga saham INDY hari ini Jumat (1/8) tercatat menurun 4,48% di Rp1.280.