Analis Perkirakan Imbal Hasil Obligasi Pemerintah 10 Tahun Akan Capai 6,52 Persen

EmitenNews.com - Tingkat inflasi utama Indonesia mencapai level tertinggi dalam 18 bulan sebesar 1,87% Y/Y.
Angka inflasi utama ini naik dari 1,75% Y/Y pada bulan November, namun tetap di bawah kisaran target Bank Indonesia sebesar 2% - 4%.
Inflasi inti naik ke level tertinggi 11 bulan di 1,56% Y/Y dari 1,44% Y/Y di November.
Phillip Sekuritas memproyeksikan tingkat inflasi 2022 akan mencapai 2,67% - 3,02%, karena diyakini harga akan terus meningkat secara bertahap sepanjang tahun.
"Dalam waktu dekat, kami memperkirakan imbal hasil Obligasi Pemerintah Indonesia (IGB) 10-tahun akan mencapai 6,52%," kata analisnya, Dustin Dana Pramitha.
Dalam jangka menengah, mereka memprediksi imbal hasil IGB 10-tahun kemungkinan akan terus bergerak menuju 7,29%, bertepatan dengan kenaikan imbal hasil Treasury 10-tahun dari rata-rata 1,4% di 2H21 menjadi 1,5% - 2,0% pada akhir 2022.
Perbaikan PMI Manufaktur selama 4Q21 menunjukkan pertumbuhan PDB riil 4Q21 yang lebih kuat. Kami memproyeksikan PDB riil meningkat 5,30% (Y/Y) di 4Q21 setelah tumbuh 3,51% (Y/Y) di 3Q21.(fj)
Related News

Dalam Setahun Menteri Erick Thohir Tiga Kali Ganti Dirut Bulog

Ingatkan Danantara, Menkeu Bilang Jangan Bikin Efek Crowding Out

Menkeu-Banggar Sepakat Proyeksi Defisit Anggaran 2025 2,78 Persen PDB

Harga Emas Antam Hari ini Turun Rp4.000 per Gram

Pemerintah Naikkan Plafon KUR Perumahan Hingga Rp5M, Untuk UMKM

Tekan Potensi Curang, Pemerintah akan Terapkan Gas Melon Satu Harga