EmitenNews.com - Tingkat inflasi utama Indonesia mencapai level tertinggi dalam 18 bulan sebesar 1,87% Y/Y.


Angka inflasi utama ini naik dari 1,75% Y/Y pada bulan November, namun tetap di bawah kisaran target Bank Indonesia sebesar 2% - 4%.


Inflasi inti naik ke level tertinggi 11 bulan di 1,56% Y/Y dari 1,44% Y/Y di November.


Phillip Sekuritas memproyeksikan tingkat inflasi 2022 akan mencapai 2,67% - 3,02%, karena diyakini harga akan terus meningkat secara bertahap sepanjang tahun.


"Dalam waktu dekat, kami memperkirakan imbal hasil Obligasi Pemerintah Indonesia (IGB) 10-tahun akan mencapai 6,52%," kata analisnya, Dustin Dana Pramitha.


Dalam jangka menengah, mereka memprediksi imbal hasil IGB 10-tahun kemungkinan akan terus bergerak menuju 7,29%, bertepatan dengan kenaikan imbal hasil Treasury 10-tahun dari rata-rata 1,4% di 2H21 menjadi 1,5% - 2,0% pada akhir 2022.


Perbaikan PMI Manufaktur selama 4Q21 menunjukkan pertumbuhan PDB riil 4Q21 yang lebih kuat. Kami memproyeksikan PDB riil meningkat 5,30% (Y/Y) di 4Q21 setelah tumbuh 3,51% (Y/Y) di 3Q21.(fj)