EmitenNews.com -PT Indo Kordsa Tbk (BRAM) harus rela membukukan kinerja yang keuangan dengan laba bersih anjlok 50,20 persen dari USD9,94 juta di kuartal I 2022 (Q1-2022) menjadi USD4,95 juta pada kuartal 1 2023 (Q1-2023).

 

BRAM adalah emiten yang bergerak di bidang manufaktur dan pemasaran ban, benang filamen (nilon, poliester, serat rayon), kabel ban nilon dan bahan baku poliester (asam tereftalat yang dimurnikan).

 

Berdasarkan Laporan Keuangan yang dikutip di situs BEI, Kamis (20/4), BRAM tercatat mengalami penurunan jumlah pendapatan bersih sebanyak 24,46%, dari USD86,56 juta pada Q1-2022 menjadi USD65,38 juta pada Q1-2023.

 

Selain itu, jumlah beban pokok penjualan BRAM ternyata menurun 16,98% dari semula USD68,22 juta pada Q1-2022 menjadi USD56,63 juta pada Q1-2023. Sehingga per Q1-2023, BRAM tercatat meraih laba bruto sebesar USD8,75 juta, meningkat dari periode yang sama tahun lalu sebanyak USD18,33 juta pada Q1-2022.

 

Sementara itu, jumlah laba sebelum pajak penghasilan Q1-2023 sebesar USD6,64 juta. Jumlah ini meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai USD13,13 juta.

 

Selanjutnya, BRAM juga meraih laba bersih tahun berjalan untuk jangka waktu yang berakhir 31 Maret 2023, yakni sebesar USD4,95 juta. Pada periode yang berakhir 31 Maret 2022, perseroan mencatatkan laba bersih tahun berjalan senilai USD9,94 juta.

 

Kemudian BRAM meraih laba komprehensif tahun berjalan yang dapat diatribusikan untuk pemilik entitas induk yang berakhir 31 Maret 2023, yakni sebesar USD5,64 juta. Pada periode sama tahun lalu, perseroan mencatatkan nilai sebesar USD9,69 juta.

 

Per 31 Maret 2023, BRAM terpantau memiliki jumlah liabilitas yang turun menjadi USD66,97 juta dari USD68,41 juta per 31 Desember 2022. Sedangkan, total ekuitas hingga 31 Maret 2023 tercatat sebesar USD228,65 juta, atau meningkat dibanding 31 Desember 2022 yang tercatat sebesar USD222,47 juta.