EmitenNews.com - PT Astra International (ASII) menoreh performa apik sepanjang periode 2021. Itu ditunjukkan dengan pendapatan bersih konsolidasian Astra Group senilai Rp233,5 triliun. Melangit 33 persen dibanding episode 2020 di kisaran Rp175,04 triliun.


Alhasil, pendapatan itu mendorong laba bersih Astra melesat 25 persen menjadi Rp20,19 triliun dibanding periode sama 2020 dengan tabulasi laba bersih Rp16,16 triliun. Ingat, pada 2020 Astra mendapat limpahan keuntungan dari penjualan saham Bank Permata (BNLI). 


Seandainya, tidak memasukkan kalkulasi keuntungan dari pelepasan saham Bank Permata, laba bersih Astra Group tentu akan meroket 96 persen menjadi Rp20,19 triliun dari periode sama 2020 di kisaran Rp10,28 triliun.


Menyusul kinerja kinclong itu, Astra Group bakal mendistribusikan dividen final sejumlah Rp194 per lembar untuk tahun buku 2021. Penetapan dividen final setara Rp3,91 triliun itu, akan diusulkan dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) tahunan pada April 2022 mendatang. Dengan restu pemegang saham, dividen total Astra Group pada 2021 akan mencapai Rp4,82 triliun.


Sejatinya, pada Oktober 2021, Astra Group telah menggulirkan dividen interim Rp45 per lembar. So, total dividen 2021 terakumulasi Rp239 per lembar, lebih gemuk dari total dividen edisi 2020 selevel Rp114 per saham. Nilai aset bersih per saham pada 31 Desember 2021 sebesar Rp4.250, meningkat 11 persen dibanding posisi pada 31 Desember 2020.


Presiden Direktur Astra International Djony Bunarto Tjondro menuturkan Astra Group mencatat kinerja positif didorong lompatan penjualan divisi otomotif. Itu didukung insentif pajak barang mewah sementara dari pemerintah, dan harga komoditas lebih tinggi.


Djony menyebut perekonomian Indonesia telah menunjukkan peningkatan sepanjang 2021. Namun, Astra Group akan tetap menghadapi tantangan dari situasi pandemi masih terus berlangsung. ”Dengan posisi keuangan kuat, Astra Group terus fokus mencari peluang bisnis baru untuk mencapai pertumbuhan jangka panjang berkelanjutan,” tutur Djony. (*)