ARNA Buyback Saham Rp50M Mulai Besok

Pekerja di Pabrik keramik milik ARNA.
EmitenNews.com - PT Arwana Citramulia Tbk. (ARNA) berencana melaksanakan pembelian kembali (buyback) saham dengan nilai maksimum sebesar Rp50 miliar. Periode pembelian kembali dijadwalkan berlangsung sejak 24 Oktober 2025 hingga 23 Januari 2026.
Rudy Sujanto, Corporate Secretary ARNA menyampaikan pelaksanaan buyback pada Kamis, (23/10), mengacu pada Peraturan OJK No. 13/POJK.04/2023 tentang kebijakan emiten atau perusahaan publik dalam kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan.
Perseroan menyampaikan bahwa pembelian kembali saham akan dilakukan melalui Bursa Efek Indonesia dan tidak memerlukan persetujuan RUPS. Adapun biaya pelaksanaan buyback dibatasi maksimum 0,2057% dari setiap transaksi pembelian efek.
Dalam pembukuan keuangannya, total aset perseroan sebelum buyback tercatat sebesar Rp2,586 triliun dan total ekuitas sebesar Rp1,755 triliun. Setelah pelaksanaan buyback, proyeksi total aset dan ekuitas masing-masing berkurang menjadi Rp2,536 triliun dan Rp1,705 triliun.
Perseroan juga mencatat laba bersih per saham (EPS) sebesar Rp28,94 sebelum buyback, yang diproyeksikan naik menjadi Rp29,29 setelah pelaksanaan pembelian kembali saham.
Dalam dokumen tersebut, Direksi menyebutkan bahwa aksi korporasi ini tidak berdampak signifikan terhadap pendapatan maupun kegiatan operasional perusahaan.
Sebagai informasi, Saham ARNA pada perdagangan hari ini Kamis (23/10) turun 0,96 persen ke level Rp515 per lembar.
ARNA dalam sebulan turun 7,21 persen dari harga Rp555 pada 23 September 2025.
Dalam enam bulan turun 12,6 persen dari harga Rp590 per lembar.
Secara tahunan YTD turun 25,3 persen dari harga Rp690 pada awal tahun 2025.
Related News

BTN Cetak Laba Rp2,3T, Naik 10,6% di Kuartal III-2025

OPMS Siapkan Ekspansi ke Bisnis Ritel FMCG

Kabarnya RISE Mau Stock Split, Saham Bakal Makin Murah?

27.300 Pelari Ramaikan wondr Jakarta Running Festival 2025

Pancaran Transport (PSAT) Jual Kapal Tug Boat Rp5,6M, Kenapa?

Bos MORA Jual Habis Saham Saat Harga Naik, Sebelum Disuspensi