EmitenNews.com - Bank besutan pengusaha kakap Chairul Tanjung (CT) PT Allo Bank Indonesia (BBHI) sepanjang kuartal I-2022 mencatat laba bersih Rp75,01 miliar. Melesat 746,35 persen dari periode sama tahun lalu Rp8,86 miliar. Laba per saham dasar meningkat menjadi Rp24,35 dari sebelumnya Rp8,47.


Lompatan laba bersih itu, ditopang kenaikan pendapatan bunga 87,55 persen menjadi Rp103,30 miliar dari periode sama tahun lalu Rp55,08 miliar. Beban bunga merosot 30,11 persen menjadi Rp22,46 miliar. Pendapatan bunga bersih melonjak 252,42 persen menjadi Rp80,83 miliar, dari periode tahun lalu Rp22,93 miliar.


Penyaluran kredit bersih meningkat 119,87 persen menjadi Rp4,77 triliun dari periode sama tahun lalu tercatat Rp2,17 triliun. Simpanan nasabah melonjak 31,22 persen menjadi Rp2,78 triliun. Rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) terhadap total kredit turun menjadi 0,24 persen dari periode sama tahun lalu 2,59 persen. NPL bersih turun menjadi 0,13 persen dari sebelumnya 1,51 persen. Rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) turun menjadi 39,94 persen dari periode sama tahun lalu 85,00 persen.


Per 31 Maret 2022, total ekuitas Rp6,15 triliun. Melangit 373 persen dari periode akhir 2021 sebesar Rp1,30 triliun. Liabilitas turun menjadi Rp3,26 triliun dari periode akhir 2021 senilai Rp3,34 triliun. Lalu, total aset mencapai Rp9,41 triliun, melejit 103 persen dari periode akhir 2021 sejumlah Rp4,64 triliun. 


Manajemen mengklaim lompatan aset itu menyusul pembelian sejumlah aset dengan janji dijual kembali (reverse rupo) senilai Rp2,89 triliun, peningkatan kredit Rp2,60 triliun, penempatan pada Bank Indonesia (BI), dan bank lain Rp1,06 triliun, dikurangi penurunan efek-efek milik perseroan Rp1,79 miliar. ”Lonjakan total aset berdampak positif pada kinerja perseroan,” tutur Ari Yanuanto Asah, Plt Direktur Utama Allo Bank. (*)