EmitenNews.com - Saham Barito Renewables (BREN) mengalami peningkatan beberapa waktu belakangan ini. Yaitu, kembali mencetak all time high (ATH) pada Rp9.875 per lembar. Tampaknya masih ada pengaruh dari ETF (Exchange Traded Fund) milik BlackRock yang mengalami perubahan komposisi kepemilikan dua produk ETF untuk BREN. 

Selain itu, net foreign inflow di BREN sejak 21 April sampai 7 Mei 2024 kemarin mencapai Rp318 miliar. Dengan demikian, total inflow di BREN mencapai Rp1,4 Triliun.  Dua produk ETF Blackrock yaitu iShares Global Clean Energy ETF (ICLN), dan iShares Global Clean Energy UCITS ETF (INRG), mengacu pada indeks S&P Global Clean Energy Index.

Sebelumnya, Stockbit Sekuritas, juga menganalisa kenaikan saham BREN ini merupakan dampak dari ETF yang hingga kini terus mengalami sentiment positif.  Namun, analis Stockbit Sekuritas memberikan pandangan bahwa ada kesempatan investor untuk mengamankan sebagian profit dari saham BREN. 

”Kami menilai masuknya produk ETF dari BlackRock sebagai kesempatan bagi investor untuk mengamankan profit dari saham BREN, paling tidak sebagian (partial take profit)," ucap Theodorus dikutip dari risetnya di Stockbit .

Belum lama ini, BREN telah menyelesaikan akuisisi pembangkit Listrik tenaga angin Sidrap 1 senilai USD102,2 juta dengan kapasitas pembangkit listrik 75 MW. Selain itu, BREN bermitra dengan anak usaha ACEN Renewables International juga telah menuntaskan akuisisi dari tiga aset late-stage development di Sulawesi Selatan, Sukabumi, dan Lombok pada Januari kemarin. 

“Penambahan portofolio tenaga angin ini merupakan contoh nyata keseriusan BREN dalam mengantarkan energi terbarukan untuk Indonesia terutama demi mencapai net zero target,” beber Merly, Corporate Secretary BREN saat dikonfirmasi beberapa waktu lalu.

Merujuk laporan keuangan tiga bulan pertama 2024, BREN mencetak net income Rp458 miliar, naik 4.78 persen secara year on year. Total aset BREN mencapai Rp57 triliun. (*)