EmitenNews.com - Menjelang rilis kinerja keuangan semester I 2025, harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) menunjukkan tren pemulihan (rebound). Sejumlah analis menilai, ada beberapa katalis positif yang mendorong penguatan harga saham perseroan.

GOTO mengumumkan akan mempublikasikan laporan kinerja keuangan per Juni 2025 pada 13 Agustus 2025, setelah melalui proses penelaahan terbatas (limited review) atas laporan keuangan konsolidasi.

Harga saham GOTO sempat terkoreksi hingga menyentuh Rp57 per saham pada 21 Juli 2025. Namun, memasuki akhir Juli, harga mulai menguat dan kembali berada di level Rp65 per saham. Data perdagangan mencatat, saham GOTO diborong investor asing secara konsisten selama 15 hari perdagangan beruntun sejak 18 Juli hingga 7 Agustus 2025, dengan total net buy asing mencapai Rp648,2 miliar.

“Aksi borong investor asing ini kemungkinan besar terjadi karena mereka melihat tekanan harga saham GOTO sudah terlalu dalam, jauh di bawah nilai wajar, di tengah prospek kinerja kuartal kedua yang berpotensi positif,” ujar Aditya Prayoga, analis Phintraco Sekuritas.

Aditya memproyeksikan, meski ekonomi makro menantang dan persaingan di sektor ride hailing serta pengantaran makanan semakin ketat, GOTO masih berpeluang mencatat pertumbuhan. Segmen Financial Technology (Fintech) diyakini akan semakin profitabel melalui ekspansi bisnis pembayaran dan pinjaman.

Sementara di lini On-Demand Services (ODS), GOTO diprediksi mampu mempertahankan pangsa pasar dengan dukungan efisiensi operasional dan inovasi produk, yang menjadi modal untuk mencapai profitabilitas berkelanjutan.

“Bisnis pembayaran masih tumbuh, portofolio pinjaman juga berpeluang naik, dengan fokus pada kualitas kredit yang hati-hati. Pada ODS, margin dan profitabilitas tetap terjaga. Secara keseluruhan, GOTO masih on track untuk mencapai pedoman kinerja 2025,” tambahnya.

GOTO menargetkan EBITDA Grup yang disesuaikan positif sebesar Rp1,4–1,6 triliun pada 2025, metrik yang dianggap merefleksikan langsung arus kas operasional. Konsensus analis Bloomberg juga memberikan sentimen positif, di mana dari 30 analis yang mengulas GOTO, 23 memberikan rekomendasi beli, dan sisanya rekomendasi tahan (hold). Tidak ada rekomendasi jual.

Rata-rata target harga 12 bulan ke depan dipatok di Rp96 per saham, mengindikasikan potensi kenaikan 52% dari harga penutupan Kamis (7/8/2025).

Menambah katalis positif, CEO GOTO Patrick Walujo baru-baru ini dinobatkan sebagai The Best CEO untuk kategori sektor internet di Asia (ex-China) oleh Extel, melalui survei terhadap 6.300 investor, pengelola dana, dan analis dari 1.324 perusahaan keuangan.

Aditya menambahkan, selain prospek kinerja positif dan valuasi yang sudah murah, GOTO juga memiliki amunisi untuk melakukan buyback saham setelah mendapat persetujuan pemegang saham. Langkah ini dinilai akan semakin memperkuat kepercayaan investor terhadap perseroan.